CIAMIS, TEROPONGMEDIA.ID — Para produsen kolang-kaling di Desa Linggasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menghadapi kendala dalam memenuhi permintaan buah ini yang melonjak selama bulan Ramadhan 2025.
Biasanya, mereka mampu memproduksi 50 kilogram kolang-kaling per hari, namun kini produksi turun drastis menjadi hanya 25 kilogram per hari.
Padahal, permintaan kolang-kaling di Ciamis selama Ramadhan bisa mencapai satu kuintal per hari. Penurunan produksi ini disebabkan oleh semakin sulitnya mendapatkan buah kolang-kaling dari petani.
Mengutip Antara, Jumat (7/3/2025), banyak pohon aren di daerah sekitar yang ditebang untuk memenuhi kebutuhan industri tepung sagu aren. Akibatnya, pasokan buah aren sebagai bahan baku kolang-kaling menjadi terbatas.
Harga jual kolang-kaling di tingkat perajin saat ini mencapai Rp8.000 per kilogram. Meski permintaan tinggi, keterbatasan pasokan membuat produsen tidak bisa memaksimalkan produksi.
Manfaat Kolang-Kaling untuk Kesehatan
Kolang-kaling, produk olahan dari buah aren (Arenga pinnata), tidak hanya populer sebagai bahan takjil saat Ramadhan, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya adalah:
1. Menjaga kesehatan tulang: Kandungan kalsium dan fosfor dalam kolang-kaling membantu mencegah osteoporosis.
2. Menjaga kesehatan jantung: Kolang-kaling baik untuk memelihara kesehatan jantung.
3. Menurunkan kadar gula darah: Serat tinggi dalam kolang-kaling membantu mengontrol gula darah.
4. Melancarkan pencernaan: Seratnya juga membantu mencegah sembelit.
5. Menjaga kesehatan ginjal: Kandungan airnya mengurangi risiko batu ginjal.
6. Meningkatkan daya tahan tubuh: Vitamin C dan antioksidan dalam kolang-kaling memperkuat sistem imun.
7. Mencegah penuaan dini: Polisakarida dalam kolang-kaling memiliki efek antioksidan yang baik untuk kulit.
8. Meredakan nyeri sendi: Sifat anti-analgesiknya membantu meredakan radang sendi.
9. Mencegah dehidrasi: Kandungan airnya menjaga tubuh tetap terhidrasi.
10. Menurunkan berat badan: Agar-agar dalam kolang-kaling membantu mengatur nafsu makan.
BACA JUGA
Dampak Penurunan Produksi Kolang-Kaling di Ciamis
Penurunan produksi kolang-kaling tidak hanya memengaruhi produsen, tetapi juga konsumen yang mengandalkan buah ini sebagai hidangan berbuka puasa.
Pemerintah setempat diharapkan dapat mengambil langkah untuk melestarikan pohon aren agar pasokan buah kolang-kaling tetap terjaga, terutama di bulan Ramadhan ketika permintaannya melonjak.
Sementara itu, produsen kolang-kaling di Desa Linggasari berharap bisa menemukan solusi untuk meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pasar tanpa harus bergantung pada pasokan buah aren yang semakin terbatas.
(Aak)