Prediksi Ancaman Perubahan Iklim dan Akhir Musim Kemarau di Pulau Jawa

suhu
Prediksi cuaca musim kemarau (Foto: Ilustrasi)

Bagikan

JAKARTA, TM.ID: Prediksi musim kemarau yang terjadi hamper diseluruh wilayah Indonesia, akan berakhir di awal bulan November sampai Desember akhir tahun 2023.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati. Dia mengingatkan kalau musim kemarau yang terjadi saat ini, adalah awal dari dampak perubahan iklim.

Jadi pemerintah dan masyarakat harus waspada terkait dengan krisis kemarau panjang yang semakin bertambah pada setiap tahunnya.

Dampak dari perubahan iklim kata dia, akan membuat musim kemarau disertai cuaca yang panas terjadi berbagai wilayah di indonesia.

BACA JUGA: BMKG Imbau Warga Ambon Waspadai Gelombang Tinggi

Dwikorita Karnawati menyampaikan, kalau musim kemarau yang dirasakan sekarang diperediksi akan mulai berakhir di awal bulan November untuk di sekitaran Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Sementara di wilayah bagian Nusa Tenggara akan berakhir di akhir bulan Desember

Menurutnya, jika BMKG memperingatkan pemerintah maupun masyarakat harus waspada krisis kemarau semakin panjang dan panas yang semakin bertambah pada setiap tahunnya.

Termasuk musim hujan yang semakin basah. Maka kalau tidak peka atas perubahan iklim terutama dalam penggunaan energi fosil, puncak krisis akan terjadi pada tahun 2050.

“Sebenarnya musim kemarau ini adalah bagian dari awal suatu proses yang panjang, yang tadi saya sampaikan dampak dari perubahan iklim secara regional maupun lokal. Bahwa ada tren, musim kemarau akan semakin kering semakin panjang, musim hujan semakin basah,” begitu kata Dwikorita menjelaskan, Jumat (8/9/2023).

Dwikorita juga menyampaikan, ada tren yang berdasarkan data dari seluruh dunia dan data dari Indonesia, puncaknya diprediksi sangat mengkhawatirkan pada tahun 2050.

BACA JUGA: Warga Kota Bandung Jangan Lengah Waspada 3 Penyakit di Musim Kemarau

Diprediksi kalau umat manusia tidak melakukan letimigasi terhadap perubahan iklim atau melakukan bisnis penggunaan energi fosil, maka di tahun 2050 atau pada masa sebelumnya akan mengalami krisis global.

Sehingga, BMKG terus bekerja sama dengan berbagai pihak supaya Indonesia bisa mencegah krisis tersebut.

Dalam krisis tersebut, diperkirakan bakalan terjadi krisis pangan seperti gagal panen yang begitu luar biasa. Bahkan negara dinilai akan mengalami untuk mendapatkan pembelian pangan dari luar negeri. Hal itu terjadi karena musim kemarau juga dirasakan hampir pada setiap negara.

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Hidangan khas natal
5 Hidangan Khas Natal di Indonesia, Mana Favoritmu?
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

25 Link Download Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2024, Bisa Langsung Digunakan
Headline
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru, Akses Warga Kiara Dua - Bagbagan Sukabumi Terisolir
Remisi Khusus Natal 2024
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK, Begini Kronologinya
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.