JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Politikus Gerindra Hendrasam Marontoko mengungkapkan, alasan Presiden Prabowo Subianto turut menangani polemik empat Pulau Aceh, karena ada pihak yang berupaya menunggangi isu tersebut.
Ia menyebut, memang ada pihak yang berupaya menunggangi isu tersebut. Terkait campur tangan Prabowo, kata Hendrasam, terdapat otoritas presiden.
“Pasal 4 ayat 1 sudah menjelaskan bahwa presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintahan yang tertinggi. Karena itu, presiden mengembalikan masalah ini. Secara implisit dalam UUD menyatakan bahwa presiden mempunyai kewenangan menjaga keutuhan bangsa dan negara,” papar Hendrasam dalam tayangan iNews, dikutip Kamis (19/06/2025).
Menurutnya,, masalah pembuktian pulau itu terletak di wilayah mana adalah hal subjektif. Akan tetap, kehadiran kepala negara dalam sengketa Pulau Aceh sebagai menjaga persatuan dan mencegah polarisasi.
BACA JUGA:
4 Pulau Resmi Kembali ke Aceh, DPR Minta Segera Dibuat Keppres
Masinton Bantah Pulau Aceh Hadiah untuk Tapanuli
“Jangan sampai ada lagi perpecahan. Ini tugas seorang kepala negara. Tugas dari seorang Pak Prabowo untuk mengambil langkah yang paling simpel, paling taktis. Ini tipe beliau. Pendekatan materiil untuk menuntaskan masalah ini sebesar-besarnya,” katanya.
Ia juga menyebut, eskalasi konflik dalam kasus tersebut sudah tinggi. Ia menduga ada pihak yang emainkan propaganda dalam empat sengketa Pulau Aceh.
“Saya orang hukum, tapi saya juga belajar tentang masalah propaganda. Saya orang politik juga belajar tentang masalah itu. Bagaimana eskalasi itu dimainkan di media-media sosial. Kita harus peka terhadap itu,” ujar Hendarsam.
“Bagaimana kutipan-kutipan video, kutipan-kutipan dokumentasi lama tentang bagaimana dulu berdarah-darahnya Aceh dengan Republik kita. Ini diungkit kembali seolah-olah kejadian yang baru terjadi kemarin-kemarin ini. Ini berbahaya. Sangat berbahaya,” tambahnya.
Artinya, dengan kawalan Presiden Prabowo, kata Hendrasam, ingin menutuskan persoalan yang telah menjadi gunjingan publik.
(Saepul)