PLN Percepat Pembangunan Gardu Induk dan SUTT Sangatta-Maloy-Kobexindo

Penulis: distopia

gardu pln
(Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BALIKPAPAN,TM.ID: PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) mempercepat pembangunan tiga infrastruktur listrik di Kutai Timur(Kutim) untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP KLT, Basuki Rahman menjelaskan, saat ini PLN tengah mengerjakan pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kv Maloy, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kv Sangatta – Maloy, dan SUTT 150 kv Maloy–Kobexindo.

“Seluruhnya kami rencanakan selesai dalam waktu dekat ini,” kata Basuki, Minggu (24/4/2023).

Jaringan listrik Maloy-Kobexindo adalah untuk pasokan pabrik semen PT Kobexindo Cement, selain juga mengantarkan listrik untuk kawasan ekonomi khusus (KEK)

Basuki Rahman meneruskan, saat ini kemajuan pembangunannya SUTT 150kv Sangatta – Maloy mencapai 55 persen atau sudah lebih separo jalan, dan SUTT 150kv Maloy – Kobexindo mencapai 85 persen dan GI 150kv Maloy sudah 86 persen alias sedikit lagi rampung.

Menurut Rahman, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan para pemegang wewenang di Kutai Timur agar proyek-proyek tersebut bisa terus lancar dikerjakan. Proyek SUTT misalnya, memerlukan bidang tanah untuk tapak tower listrik sehingga perlu mekanisme pengadaan tanah. Kemudian bentangan kabel dengan listrik tegangan tinggi juga rentan mendapat resistensi atau penolakan, terlebih lagi bila harus melintasi pemukiman.

“Karena itu kami terus berkoordinasi. Kita membutuhkan pasokan listrik yang andal untuk menggerakkan perekonomian, yang pada gilirannya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat,” kata Bupati Kutim Ardiansyah pada kesempatan terpisah.

Ketersediaan energi listrik juga akan meningkatkan daya saing investasi bagi Kutim, selain juga memberi kekuatan bersaing lebih pada produk-produk produksinya. Semen yang dibuat dengan pabrik berlistrik PLN dijamin lebih menguntungkan daripada semen yang diproduksi pabrik yang harus jalan dengan listrik dari pembangkit sendiri.
“Listrik PLN jauh lebih menguntungkan,” kata Rahman.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.