BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Persis Solo akhirnya mengumumkan sosok pelatih anyarnya, yakni Peter De Roo. Penunjukan Peter De Roo ini diresmikan Persis Solo pada Jumat 27 Juni 2025.
Selain mengumumkan gabungnya pelatih asal Belanda itu, Persis Solo juga memberi bocoran akan sosok asisten pelatihnya. Persis memastikan Peter akan membawa tim kepelatihannya sendiri.
Peter menilai menerima pinangan Persis adalah sebuah kebanggaan. Apalagi ia menilai tim ini memiliki potensi yang sangat besar untuk maju jika mampu memadukan semangat juang dan konsistensi gaya bermain.
“Secara keseluruhan, saya akan mengatakan sepakbola Indonesia, khususnya Persis, memiliki potensi yang sangat besar, dan jika kita dapat memadukan semangat lokal itu dengan gaya bermain yang konsisten, hasilnya bisa sangat menjanjikan,” buka Peter dalam laman resmi klub.
Pria yang semasa aktif bermain sepakbola profesional bersama SC Cambuur ini mengungkapkan rencananya untuk mengembangkan para pemain muda, serta akan menerapkan filosofi permainan yang diiginkan.
“Saya pikir saya memiliki reputasi untuk memberi kesempatan kepada pemain muda. Pemain muda lokal juga merupakan hal yang dapat memberikan koneksi spesial dengan para suporter. Namun, seperti pemain lain dalam tim, saya akan mencoba memastikan mereka beradaptasi dengan cara bermain yang saya inginkan secepat mungkin.” bebernya.
Baca Juga:
Berpisah Dengan Persis Solo, Ong Kim Swee Resmi Jadi Pelatih Persik Kediri
Merespon tentang filosofi permainan yang ia inginkan serta tujuan yang ingin diraih bersama Persis, Peter mengungkapkan bahwa ia menginginkan tim yang haus kemenangan dengan memainkan sepakbola atraktif dan menguasai pertandingan.
“Seperti pelatih lainnya, saya ingin menang, tetapi saya sangat yakin bahwa kami juga bermain untuk menghibur para pendukung. Saya percaya bahwa untuk menang, Anda harus mencetak gol. Untuk mencetak gol, Anda harus menguasai bola. Jadi, saya percaya pada sepak bola berbasis ball possesion, tetapi tentu saja menguasai bola bukanlah tujuannya,” terang Peter.
Baginya, dengan menguasai jalannya pertandingan, maka potensi mendapatkan peluang akan lebih besar. Secara otomatis persentase kemenangan juga akan meningkat di setiap pertandingan.
“Yang penting adalah penguasaan bola dan menciptakan peluang untuk mencetak gol. Ketika kami tidak menguasai bola, kami menginginkannya kembali; jadi saya tidak percaya menunggu lawan kehilangan bola. Begitu juga ketika kami bertahan, kami akan bersikap proaktif daripada reaktif.” tutupnya. (RF/_Usk)