Site icon Teropong Media

Peran Penting Sapardi Djoko Damono di Dunia Sastra Indonesia

BANDUNG.TM.ID Sastrawan yang biasanya dipanggil SSD ini lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940. Tepatnya hari ini, Senin,20 Marert 2023 menandai HUT ke-83 Sapardi Djoko Damono. Saat ini sastrawan besar tersebut sudah tiada. Dia menghembuskan nafas terakhirnya pada 19 juli 2020 pada usianya yang ke 80 tahun.

Kilas Profil Sapardi Djoko Damono

(Web)

Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair, pengamat sastra, dosen, pakar sastra dan kritikus sastra. Sapardi merupakan putra pertama dari pasangan Saparian dan Sadyoko. Setelah dia lulus SMA, dia kuliah mengambil jurusan Sastra Inggris di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Dia pernah memperdalam kajian kemanusiaan atau humanities di University of Hawaii, Ameriak Serikat pada tahun 1970 sampai 1971. Lalu, pada tahun 198, Sapardi Djoko Damono mendapat gelar doktor dalam ilmu sastra dengan penelitian yang berjudul Novel Jawa Tahun 1950-an: Isi, dan Struktur, melansir Kompas.

Pada tahun 1995 dia mendapat pengukuhan sebagai guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Selain menjadi dosen di beberapa kampus, dia juga aktif di berbagai lembaga seni dan sastra pada 1970 sampai 1980 an. antara lain:

Tahun 1986, Sapardi juga mengemukakan perlu mendirikan organisasi profesi kesastraan di Indonesia. Dia mendirikan organisasi yang bernama Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (Hiski) tahun 1988. Sapardi juga menjadi ketua umum Hiski Pusat 3 periode berturut-turut.

Dia juga sering aktif menghadiri pertemuan internasional. Seperti Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda pada tahun 1971. Seminar on Literature and Social Exchange in Asia di Australia National University Canberra, dan masih banyak lagi.

Peran Sapardi di Dunia Sastra

(Web)

Dalam dunia sastra, Sapardi Djoko Damono memiliki peran yang sangat penting. Pada Ikhtisar Kesusastraan Indonesia Modern tahun 1988 karya Pamusuk Eneste, Sapardi dimasukkan dalma kelompok pengarang pada angkatan 1970an.

Dalam Sastra Indonesia Modern II (1989) karya A Teeuw, Sapardi juga digambarkan sebagai cendekiawan muda yang mulai menulis sekitar tahun 1960, melansir KOMPAS. Banyak perkembangan dalam puisi Sapardi terutama dalam susunan formal puisinya, Dia dianggap sebagai penyair yang sangat orisinil dan kreatif,

Puisi Sapardi banayk sekali dikagumi orang, karena banyak kesamaan dengan yang ada dalam persajakan Barat yang biasanya disebut dengan simbolisme sejak akhir abad ke 19. Sapardi juga terkenal sebagai salah satu penyair romantis di Indonesia.

Sudah banyak sekali puisi romantisnya yang menyentuh hati masyarakat. Salah satu puisinya yang terkenal adalah ” Aku Ingin” puisi pada tahun 1989 dan Sapardi juga memasukannya dalam buku kumpulan puisi ” Hujan di Bulan Juni”

Karya Sastra Sapardi Djoko Damono

(Web)

Berikut merupakan beberapa karya sastra Sapardi Djoko Damono.

Buku karya Sapardi:

Karya terjemahan sastra asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu:

BACA JUGA: 5 Film Pahlawan Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

(Kaje)

Exit mobile version