Pemprov Jabar Siap Tindak Tegas Pelaku Pencemaran Sungai Citarum

Pencemaran Sungai Citarum
Kondisi sampah di sungai citarum bawah jembatan BBS Batujajar KBB ( Tri/TM)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengungkapkan komitmennya untuk memastikan hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait pencemaran Sungai Citarum oleh obat Paracetamol dan Amoxilin.

Menurut Bey, Pemprov Jabar terbuka terhadap kritik dan penelitian mengenai kondisi sungai tersebut dan bertekad untuk menindaklanjuti temuan pencemaran tersebut dengan serius.

Bey menyatakan, pihaknya tidak alergi terhadap kritik dan akan mengecek serta memastikan sumber pencemaran.

“Ya kami terbuka untuk itu ya. Jangan sampai terjadi lagi seperti itu (pencemaran). Tapi kami masih cek dulu ya, memastikan dulu memastikan betul dari mana dan sebagainya,” kata Bey di Bandung, dikutip Minggu (14/7/2024).

Pemprov Jabar telah menurunkan tim untuk memastikan hasil penelitian BRIN serta mencari tahu sumber pencemaran.

“Kami masih teliti lagi bersama Satgas Citarum Harum, BBWS, dan DLH untuk dicek lagi dari mana, sebelah mana,” ujar Bey.

Bey juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan pencemaran di Sungai Citarum.

“(Jika ditemukan pihak yang mencemari) pasti akan kami tindak,” ucapnya.

BACA JUGA: Bey Harap Sekolah Vokasi Cetak Lulusan Berkualitas dan Siap Kerja

Sebelumnya, peneliti BRIN Rosetyati Retno Utami, menyebutkan bahwa kontaminasi bahan aktif obat (Active Pharmaceutical Ingredients/APIs) di Sungai Citarum berasal dari berbagai sumber seperti kegiatan peternakan, penggunaan obat rumah tangga dan industri, serta sistem pengelolaan limbah obat di rumah sakit yang mungkin mengalami kebocoran.

Penelitian yang dilakukan oleh Kelompok Riset Ekotoksikologi Perairan Darat, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN, mengungkapkan bahwa Sungai Citarum terkontaminasi APIs, dengan konsentrasi tinggi terutama paracetamol dan amoxilin. Penggunaan paracetamol di DAS Citarum Hulu mencapai 460 ton per tahun, sedangkan amoxilin mencapai 335 ton per tahun.

Penggunaan konsentrasi APIs yang tinggi, khususnya paracetamol dan amoxilin, dapat menimbulkan dampak serius terhadap badan air Sungai Citarum jika dibuang sembarangan.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.