Pecinta Kuliner Harus Tahu, Ini Asal-usul Makanan Cuanki Khas Bandung

Makanan cuanki
(tamasya)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Makanan cuanki adalah sebuah hidangan yang tak lekang oleh waktu. Telah menghiasi meja makan masyarakat Bandung dan sekitarnya selama berabad-abad. Meskipun sering dianggap sebagai kuliner khas Bandung, asal usulnya mengungkapkan kisah menarik yang menghubungkan dua budaya yang berbeda. Dalam artikel ini, kami akan membawa kamu dalam perjalanan untuk mengenal lebih dalam tentang cuanki, kuliner yang benar-benar istimewa, .

Sebuah Campuran Budaya

Melansir dari beberapa sumber, sejarah makanan cuanki bermula pada masa kekuasaan Kesultanan Cirebon di abad ke-16. Konon, hidangan ini pertama kali diciptakan oleh seorang pedagang Tionghoa yang memutuskan untuk menikahi seorang perempuan Cirebon.

Dalam pernikahan ini, terjalinlah perpaduan antara dua budaya yang berbeda: kuliner Tionghoa dengan bumbu dan cita rasa lokal. Hasil dari pernikahan ini adalah hidangan yang unik dan lezat yang kemudian terkenal sebagai cuanki.

BACA JUGA: Beckham Putra Mencari Sosok Tukang Cuankie Korban Amukan The Jack

Kuliner dengan Nama Bermakna

Asal mula nama makanan Cuanki berasal dari merk dagang panganan Tim Sam (dimsum) berkuah bernama Bakso Tahu Kuah Choan Kie, yang pertama kali muncul di daerah Bandung dan diproduksi di kota Cimahi. Nama “Choan Kie” sendiri memiliki arti yang mendalam, yakni rezeki. Ini adalah pilihan nama yang sangat tepat, mengingat cuanki telah menjadi rezeki kuliner bagi masyarakat Bandung.

Dari Daging Babi ke Ikan Tenggiri

Cuanki sebenarnya merupakan variasi dari siomay atau bakso tahu yang kering kemudian diberi kuah. Pada awalnya, hidangan ini terbuat dari bahan dasar daging babi dan lebih disukai oleh warga keturunan Tionghoa. Namun, pada dekade tahun 80-an, sejumlah mantan pegawai Choan Kie, yang kebanyakan berasal dari berbagai wilayah seperti Bandung, Garut, dan Ciamis, memutuskan untuk memulai produksi dan penjualan cuanki mereka sendiri.

Mereka melakukan modifikasi pada bahan dasar makanan cuanki yang awalnya mengandung minyak dan daging babi, menggantinya dengan ikan tenggiri. Tujuan mereka adalah agar bisa masyarakat umum nikmati. Tak disangka, respons pasar terhadap hidangan ini sangat positif, dan cuanki segera menjadi alternatif yang populer di antara bakso dan mie ayam.

Para pedagang cuanki menjajakannya dengan cara tradisional, yaitu dengan memikul gerobak dan berjalan kaki secara berkeliling. Pendekatan ini mirip dengan cara para penjual bakso dan mie ayam menjual makanannya pada masa itu. Dalam perjalanan ini, kata “Choan Kie” pun mengalami pergeseran menjadi kata “cuanki,” yang sebenarnya merupakan singkatan dari “Cari Uang Jalan Kaki.”

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia
Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Indonesia 26 April 2025
Lewis Hamilton Kembali Jalani Sesi Latihan
Pindah ke Ferrari, Lewis Hamilton Ungkap Proses Adaptasi yang Tidak Mudah
Badosa-QF
Alami Cedera, Paula Badosa Terpaksa Mundur dari Madrid Open 2025
Perempat Final Denmark Open 2024
Piala Sudirman 2025: Saatnya Generasi Muda Unjuk Gigi, Indonesia Siap Ukir Sejarah di Xiamen
PLTB Cirebon
Investasi Rp2 Triliun, Proyek PLTB Cirebon Diharapkan Dorong Transisi Energi Nasional
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Kota Bandung Perlu Bangun Sistem Pangan Berkelanjutan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

LSI: Kepala Daerah di Jabar Harus Ikuti Langkah Bupati Bandung Terjemahkan Program Presiden

5

UKRI Lakukan Kunjungan ke Teropong Media, Bahas Evaluasi Magang dan Peluang Kolaborasi
Headline
alex-marquez-motogp-portugal-2023-motogp-2023-portimao-gresini-racing_169
Lolos dari Kecelakaan Mengerikan, Alex Marquez Cetak Rekor di MotoGP Spanyol
ijazah jokowi
Pengunggat Ijazah Jokowi Jadi Tersangka, Kasus Pemalsuan!
Aleix Espargaro
Kembali ke Lintasan MotoGP Sebagai Wildcard Honda, Aleix Espargaro Mengaku Gugup
Gempa Bumi Guncang Cilacap Jateng
Gempa Bumi M 3,4 Guncang Cilacap Jateng

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.