JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — PT BYD Motor Indonesia yang berniat berinvestasi dengan membangun pabrik mobil listrik, mendapatkan gangguan dari massa yang mengaku sebgai ormas di Subang, Jawa Barat.
Hal ini diungkap oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, melalui akun Instagram resminya. Politikus dari Fraksi PAN itu mendesak, agar pemerintah untuk bertindak tegas terhadap gangguan-gangguan yang bisa berpotensi mennghambat investasi.
“Sempat ada permasalahan terkait premanisme, ormas yang mengganggu pembangunan sarana produksi BYD. Saya kira itu harus tegas. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini,” ujar Eddy, dikutip Senin (21/05/2025).
Lebih lanjut, Eddy menekankan, keamanan menjadi syarat paling mendasar dalam menciptakan iklim investasi kondusif di tanah air.
BACA JUGA:
Mencuri Minat di Indonesia, BYD Denza D9 Sudah Gerus Pasar Alphard?
“Jangan sampai kemudian investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan. Jaminan keamanan itu adalah hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia,” tambahnya.
Pabrik yang disatroni oleh ormas ini, menjadi langkah strategis BYD bernilai US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS).
Fasilitas produksi ini, dapat menembus produksi 150.000 unit per tahun, sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia sekaligus General Manager BYD Asia Pacific, Eagle Zhao.
(Saepul)