BANDUNG,TM.ID: Prisenter podcast Denny Sumargo dan sang istri, Olivia Allan (Ci Oliv), mengalami tiga kali keguguran, Ci Oliv bahkan hampir kehilangan nyawanya.
Dalam sebuah podcast di kanal YouTube-nya, Curhat Bang Denny Sumargo menceritakan bahwa Olivia Allan mengalami pendarahan dan hampir kehilangan nyawanya saat hamil ketiga.
Ketika pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa hanya ada kantong kehamilan tanpa embrio, Olivia Allan didiagnosis mengalami kehamilan kosong atau blighted ovum.
“Kehamilan ketiga itu ada kantong kehamilan tapi nggak ada embrionya, jadi kehamilan kosong atau blighted ovum,” ujar Ci Oliv.
Karena kondisi ini, ia harus melakukan kuret untuk ketiga kalinya. Meskipun awalnya ia mencoba menggunakan obat untuk meluruhkan kantong kehamilannya, tetapi karena kondisi rahimnya yang kuat, proses tersebut tidak berhasil.
“Dokter bilang rahim kamu itu kuat banget oliv. Nutrisiku kan bagus karena aku mempersiapkan kehamilan, jadi itu embrio bagus nggak bagus bakal tetap terlindungi di dalam,” jelas Ci Oliv.
Akhirnya, Olivia Allan menjalani tindakan kuret untuk meluruhkan kantong kehamilannya. Setelah pulang dari rumah sakit, ia mengalami pendarahan yang cukup parah dan berbentuk gumpalan seperti hati ayam.
Meskipun awalnya khawatir bahwa rahimnya mungkin keluar melalui vagina karena pengalaman keguguran dan kuretase sebelumnya, dokter memastikan bahwa kondisinya aman dan hanya mengalami pendarahan.
Selama masa pemulihan, Olivia Allan mengalami pendarahan yang berlangsung sepanjang malam. Ia menggunakan popok dewasa untuk menampung pendarahan tersebut.
Pada pagi harinya, ketika ingin mengganti popok, istri Denny Sumargo ini tiba-tiba terjatuh dan kehilangan kesadaran di rumahnya.
“Sampai subuh, aku ke WC buat ganti pempers. Kata Gabby aku teriak terus jatuh, karena udah blackout kan. Aku inget aku jatuh terus gelap,” ujar Olivia Allan.
Setelah ia dipindahkan ke tempat tidur dan mengalami pemulihan secara perlahan setelah minum air kelapa kemasan.
BACA JUGA : Denny Sumargo Ungkap Beli Rumah Demi Dekat dengan Sandra Dewi
Bahaya Kuret jika Berulang kali
Kuretase atau kuret adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengangkat sisa jaringan di dalam rahim dan mencari penyebab perdarahan vagina serta mendiagnosis kondisi tertentu seperti kanker rahim.
Namun, tidak semua wanita untuk bisa menjalani kuret. Beberapa kondisi seperti infeksi rahim, radang panggul, gangguan pembekuan darah, dan alergi terhadap obat bius dapat menjadi kontraindikasi untuk kuret.
Meskipun kuret merupakan prosedur yang relatif aman jika dokter yang melakukannya kompeten, tetap ada efek samping dan risiko yang mungkin terjadi.
Setelah kuret terlakukan, beberapa keluhan yang mungkin muncul adalah kram atau nyeri panggul ringan, keluarnya bercak darah dari vagina, dan mual serta pusing akibat efek samping obat bius.
Selain itu, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi setelah kuret, antara lain:
1. Perforasi rahim
Lubang yang terbentuk di rahim akibat alat bedah yang menusuk. Komplikasi ini lebih sering terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil atau sudah menopause. Jika luka pada rahim mengenai organ atau pembuluh darah, mungkin perlu operasi untuk mengatasinya.
2. Kerusakan leher rahim
Robeknya leher rahim atau serviks saat prosedur kuret. Dokter biasanya akan memberikan tekanan atau obat untuk menghentikan perdarahan dan menutup robekan dengan jahitan.
3. Tumbuhnya jaringan parut pada dinding rahim, yang disebut sindrom Asherman.
Kondisi ini terjadi jika kuret dilakukan setelah keguguran atau persalinan. Tumbuhnya jaringan parut dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak normal, berhenti, atau rasa sakit. Kondisi ini juga meningkatkan risiko keguguran pada kehamilan selanjutnya, dan biasanya membutuhkan operasi untuk penanganannya.
4. Infeksi rahim
Dengan tanda-tanda dengan demam, nyeri perut, keluarnya nanah atau darah dari vagina, serta keputihan dengan bau tidak sedap. Infeksi rahim biasanya tanda-tanda dengan pemberian antibiotik, tetapi pada kasus yang parah, operasi mungkin perlu.
5. Perdarahan parah
Jarang terjadi tetapi dapat terjadi jika kuret menyebabkan luka parah pada dinding rahim atau jika ada gangguan pembekuan darah.
(Hafidah Rismayanti/Usk)