Site icon Teropong Media

Niat, Tata Cara Salat Taubat dan Doa Taubat Nasuha, Dirikan Sebelum Terlambat

carqa salat taubat

Ilustrasi. (Freepik)

BANDUNG,TM.ID: Dalam ajaran Islam, imbauan untuk bertobat tidak hanya sebatas untuk orang yang telah melakukan dosa. Bahkan, seorang muslim taat sekalipun dianjurkan untuk melakukan taubat setiap hari, Salah satunya dengan mendirikan salat taubat.

Permintaan ampunan kepada Allah SWT ini adalah bagian dari pengakuan bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan.

Tak ada manusia yang sempurna. Setiap insan pasti pernah melakukan dosa selama hidupnya.

Oleh karena itu, atas segala dosa yang terlanjur diperbuat maka segeralah bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Selain itu, bertaubat juga dapat dibarengi dengan melaksanakan salat taubat.

Anjuran mengenai salat taubat ini termaktub dalam salah satu hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi berbunyi:

“Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan salat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.”

Berikut tata cara dan niat salat taubat, beserta doa taubat nasuha setelahnya:

Niat Salat Taubat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat taubati rak’ataini mustaqbilal qiblati lillaahitaala

Artinya: “Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.”

Sholat taubat ini umumnya sebanyak dua rakaat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Bakar As Shiddiq RA. Beliau mendengar perkataan Rasulullah SAW yang menyatakan sholat taubat dikerjakan sebanyak dua rakaat,

مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ

Artinya: “Tidaklah seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia bersuci dengan baik lalu ia berdiri untuk sholat dua rakaat, kemudian ia meminta ampunan kepada Allah melainkan Allah akan mengampuninya,” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah).

Tata Cara Sholat Sunnah Taubat

Tata cara sholat taubat sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat taubat  sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Namun, juga boleh melaksanakannya sebanyak empat rakaat atau enam rakaat.

Dalam pelaksanaannya sholat taubat lebih baik sendirian karena sholat sunnah ini termasuk sholat nafilah, yang tidak disyariatkan untuk dilakukan secara berjamaah. Berikut merupakan tata cara sholat sunnah taubat:

Doa Setelah Sholat Taubat

Bacaan istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:

Astaghfirullahal Ladzii Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyul Qayyuumu Wa Atuubu Ilaihi.
Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya. Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:

Allahumma Anta Robbii Laa Ilaaha Illaa Anta, Kholaqtanii Wa Ana ‘Abduka Wa Ana ‘Ala ‘Ahdika Wa Wa’dika Mastatho’tu. A’udzu Bika Min Syarri Maa Shona’tu, Abuu-U Laka Bini’matika ‘Alayya, Wa Abuu-U Bi Dzanbii, Faghfirlii Fainnahuua Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illa Anta.

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Mengenai doa tersebut, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya: “Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul istighfar) di siang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk surga. Dan siapa yang mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian dia mati sebelum subuh maka dia termasuk penduduk surga” (HR. Al-Bukhari).

(Dist)

Exit mobile version