Site icon Teropong Media

Negosiasi Tarif Impor Amerika, Ini Daftar Tawaran Indonesia

Tarif Impor Amerika Daftar Tawaran Indonesia

Perwakilan USTR Ambassador Jamieson Greer dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kamis (17/04). (Dok. Menko Perekonomian)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia mengirimkan tim untuk bernegosiasi dengan Pemerintah Amerika terkait tarif impor dan resiprokal alias timbal balik. Berikut daftar poin penawarannya.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative alias USTR, guna melanjutkan progres negosiasi tarif resiprokal AS.

Airlangga Hartarto menjelaskan USTR menjadi lembaga terdepan yang bertanggung jawab mengoordinasikan kebijakan perdagangan internasional Amerika dan tarif komoditas.

BACA JUGA:

Sri Mulyani Sebut Ada Peluang Baru di Tengah Penundaan Tarif Impor Trump

Soal Tarif Impor Trump, Kadin Sebut Peluang Negosiasi Masih Terbuka

USTR merupakan negosiator perdagangan utama untuk AS dalam semua perjanjian perdagangan dan investasi bilateral, regional, dan multilateral.

“Oleh karena itu, USTR menjadi pihak Amerika pertama yang akan didatangi oleh perwakilan semua negara dalam melakukan negosiasi tarif,” kata Airlangga dalam keterangan pers, Jumat (18/4).

Dalam pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer, Airlangga menyampaikan tawaran dan permintaan dari Pemerintah Indonesia untuk merespons kebijakan tarif perdagangan Amerika, di antaranya:

Airlangga mencontohkan produk garmen yang sudah terkena tarif impor 10% – 37% sebelum pengumuman Trump. Maka, dengan pengenaan tarif impor minimal 10%, besarannya menjadi 20% – 47%.

Menko Perekonomian menyampaikan, Ambassador Greer merespons sangat positif penawaran dan permintaan yang disampaikan Indonesia. Selain itu, menyepakati untuk membahas secara teknis antara Tim Teknis dari Indonesia dengan pihak USTR.

Secara khusus, Ambassador Greer menugaskan Assistant USTR for Southeast Asia and the Pacific Sarah Ellerman untuk mengoordinasikan pembahasan teknis dengan Indonesia.

(Usk)

Exit mobile version