BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Proses transformasi digital di Kementerian Agama (Kemenag) terus berlanjut. Beberapa layanan yang sebelumnya dilakukan secara manual, akan segera dialihkan ke platform digital. Salah satu contohnya adalah proses asesmen kompetensi guru madrasah, yang direncanakan akan beralih ke format digital mulai bulan Juni 2024.
“Uji coba dilakukan untuk memastikan sistem berjalan baik, menyajikan data madrasah secara komprehensif dan terintegrasi, serta user friendly,” kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Thobib Al-Asyhar dalam giat Uji Coba Aplikasi Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK) sekaligus Pengembangan Modul SIMPATIKA untuk AKGTK Madrasah di Jakarta, mengutip kemenag, Senin (29/4/2024).
Ia juga menambahkan bahwa pengawas akan menggunakan sistem tersebut untuk menjalankan tugas pengawasan dan pelaporan mereka secara digital.
Thobib berharap penggunaan sistem ini akan mempermudah serta meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan asesmen kompetensi guru madrasah. Sehingga akan menciptakan pemetaan kompetensi guru yang lebih komprehensif.
“Asesmen sangat penting. Pasalnya, guru perlu dipetakan kompetensinya guna memastikan bahwa mereka memiliki profesionalisme yang baik,” tandasnya.
Menurut (Kasubdit Bina GTK MI/Mts) Fakhrurrozi, kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Program Pengembangan Profesional berkelanjutan dan juga merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pengujian Kompetensi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama.
Fakhrurrozi menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk membuat pemetaan kompetensi dari guru-guru kita, yang kemudian akan digunakan sebagai pedoman dalam pembinaan guru dan staf kependidikan madrasah di masa yang akan datang.
Kerjasama antara Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama dengan Bank Dunia melalui program Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) bertujuan untuk mengembangkan sistem ini.
BACA JUGA: Selama Pilkada 2024, KSN Peringatkan ASN Tidak Terlibat Politik Praktis
Ketua Unit Manajemen Proyek REP-MEQR, Arif Rahman, menyatakan bahwa program kerjasama tersebut telah memberikan berbagai manfaat yang signifikan bagi madrasah, termasuk bagi guru, staf kependidikan, siswa, fasilitas, dan bidang lainnya.
“Kita akan tetap konsen untuk terus melakukan pelatihan peningkatan SDM di madrasah. Dengan begitu, maka perluasan peningkatan SDM guru dan tenaga kependidikan bisa tercapai,” tegas Fakhrurrozi.
(Vini/Usk)