Monumen Pers Indonesia, Sebagai Tempat Bersejarah Dunia Pers

Penulis: Vini

monumen pers indonesia
(dok. pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Monumen Pers Nasional merupakan sebuah museum yang menjadi saksi bisu perkembangan pers dan komunikasi di Indonesia. Museum khusus pers nasional Indonesia ini terletak di Surakarta, Jawa tengah.

Monumen Pers juga terdaftar sebagai Cagara Budaya Indonesia. Tidak hanya itu, museum tersebut juga menyimpan artefak milik para jurnalis dari berbagai zaman.

Lokasi dan Koleksi

Monumen Pers Nasional terletak di Jalan Gajah Mada 59, Surakarta, Jawa Tengah, di sudut Jl. Gajah Mada dan Jl. Yosodipuro. Museum ini didirikan pada tahun 1978 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.

Kompleks monumen mencakup gedung societeit lama yang dibangun pada tahun 1918 dan beberapa bangunan tambahan pada tahun 1970-an. Monumen ini terdaftar sebagai Cagar Budaya Indonesia.

Koleksi Monumen Pers Nasional melibatkan lebih dari satu juta koran dan majalah dari masa sebelum dan sesudah Revolusi Nasional Indonesia.

Selain itu, koleksi ini juga mencakup teknologi komunikasi dan reportase seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon, dan kentongan besar.

Sejarah Monumen

Bangunan tempat berdirinya Monumen Pers Nasional awalnya dibangun pada tahun 1918 atas perintah Mangkunegara VII, Pangeran Mangkunagaran, sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan bernama “Societeit Sasana Soeka”.

Selama masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda, gedung ini dijadikan klinik perawatan tentara dan kemudian menjadi kantor Palang Merah Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Pada tanggal 9 Februari 1956, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dibentuk di gedung ini, yang kemudian menjadi dorongan untuk mendirikan yayasan yang akan menaungi Museum Pers Nasional.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Upayakan Parkir Wahana Baru Monumen Perjuangan

Yayasan ini diresmikan pada tanggal 22 Mei 1956, dan setelah beberapa tahun, rencana mendirikan museum fisik diumumkan pada tahun 1971. Museum ini resmi dibuka pada tanggal 9 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.

Selain sebagai tempat menyimpan sejarah pers Indonesia, monumen tersebut sekarang dijadikan sebagai tempat wisata pendidikan. Sudah terdapat puluhan ribu pengunjung yang datang ke museum ini. Museum ini pun selalu berupaya meningkatkan daya tariknya dengan melakukan berbagai penyelnggaraan kompetisi dan pameran.

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Fetty Anggrainidini
Fetty Anggrainidini: Tata Kelola Anggaran Daerah Harus Transparan dan Berpihak pada Kepentingan Publik
Pajak Toko Online
Pemerintah Susun Aturan Baru, Toko Online di Shopee hingga Tokopedia akan Kena Pajak
Ketua RT melakukan pencabulan
Ngeri! Ketua RT di Tasikmalaya Cabuli Anak di Bawah Umur
mitsubishi xpander ultimate 2025
Mitsubishi Xpander Ultimate 2025 Meluncur, Adopsi Fitur Keselamatan Baru!
Pesta gay di Puncak
Waspada Penyebaran HIV Pasca Pesta Gay di Puncak, Pemkab Bogor Lakukan Intervensi Lanjutan
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?

5

Tergerus Air, Plat Injak Jembatan Pemkot Cimahi Ambles
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.