Monumen Pers Indonesia, Sebagai Tempat Bersejarah Dunia Pers

Penulis: Vini

monumen pers indonesia
(dok. pinterest)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Monumen Pers Nasional merupakan sebuah museum yang menjadi saksi bisu perkembangan pers dan komunikasi di Indonesia. Museum khusus pers nasional Indonesia ini terletak di Surakarta, Jawa tengah.

Monumen Pers juga terdaftar sebagai Cagara Budaya Indonesia. Tidak hanya itu, museum tersebut juga menyimpan artefak milik para jurnalis dari berbagai zaman.

Lokasi dan Koleksi

Monumen Pers Nasional terletak di Jalan Gajah Mada 59, Surakarta, Jawa Tengah, di sudut Jl. Gajah Mada dan Jl. Yosodipuro. Museum ini didirikan pada tahun 1978 oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia.

Kompleks monumen mencakup gedung societeit lama yang dibangun pada tahun 1918 dan beberapa bangunan tambahan pada tahun 1970-an. Monumen ini terdaftar sebagai Cagar Budaya Indonesia.

Koleksi Monumen Pers Nasional melibatkan lebih dari satu juta koran dan majalah dari masa sebelum dan sesudah Revolusi Nasional Indonesia.

Selain itu, koleksi ini juga mencakup teknologi komunikasi dan reportase seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon, dan kentongan besar.

Sejarah Monumen

Bangunan tempat berdirinya Monumen Pers Nasional awalnya dibangun pada tahun 1918 atas perintah Mangkunegara VII, Pangeran Mangkunagaran, sebagai balai perkumpulan dan ruang pertemuan bernama “Societeit Sasana Soeka”.

Selama masa pendudukan Jepang di Hindia Belanda, gedung ini dijadikan klinik perawatan tentara dan kemudian menjadi kantor Palang Merah Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia.

Pada tanggal 9 Februari 1956, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dibentuk di gedung ini, yang kemudian menjadi dorongan untuk mendirikan yayasan yang akan menaungi Museum Pers Nasional.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Upayakan Parkir Wahana Baru Monumen Perjuangan

Yayasan ini diresmikan pada tanggal 22 Mei 1956, dan setelah beberapa tahun, rencana mendirikan museum fisik diumumkan pada tahun 1971. Museum ini resmi dibuka pada tanggal 9 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.

Selain sebagai tempat menyimpan sejarah pers Indonesia, monumen tersebut sekarang dijadikan sebagai tempat wisata pendidikan. Sudah terdapat puluhan ribu pengunjung yang datang ke museum ini. Museum ini pun selalu berupaya meningkatkan daya tariknya dengan melakukan berbagai penyelnggaraan kompetisi dan pameran.

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
lagu mangu
Keren, Lagu Mangu Tembus Posisi 12 Chart Top 50 Spotify Global
abraham samad ijazah palsu jokowi
Dikaitkan dengan Isu Ijazah Palsu Jokowi, Abraham Samad: Tidak Ada Hubungannya
Ritual Yadnya Kasada
Ritual Yadnya Kasada, Masyarakat Tengger Hentikan Aktivitas Wisata Demi Tradisi Sakral
GENCAR Desak DPR dan Presiden Segera Bubarkan KPK
GENCAR Desak DPR dan Presiden Segera Bubarkan KPK
Permintaan Global Tinggi Pengaruhi Naiknya Harga Tembaga pada Periode Mei
Permintaan Global Tinggi, Harga Tembaga Naik pada Periode Mei
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

BREAKING NEWS: Tersinggung Pernyataan Dedi Mulyadi, Fraksi PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Jabar

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Persib Bandung BRI Liga 1 2024/25 Selain Yalla Shoot
Headline
pangeran rama meninggal
Pangeran Rama Djatikusuma Tokoh Sunda Kuningan Meninggal Dunia
Anak Sungai Cisunggala Meluap, Ruas Jalan Solokan Jeruk Terendam
Anak Sungai Cisunggala Meluap, Ruas Jalan Solokanjeruk Terendam
Jelang 100 Hari Kerja, Wali Kota Bandung Fokuskan Tangani Sampah dan PHK
Jelang 100 Hari Kerja, Wali Kota Bandung Fokuskan Tangani Sampah dan PHK
BREAKING NEWS, Tersinggung Pernyataan Dedi Mulyadi, Fraksi PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Jabar
BREAKING NEWS: Tersinggung Pernyataan Dedi Mulyadi, Fraksi PDIP Walk Out dari Paripurna DPRD Jabar

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.