BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Survival di alam bebas memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang, tapi apa yang harus Anda lakukan ketika tertinggal rombongan saat survival?
Hidup di tengah hutan memang memberikan kesempatan seseorang dalam untuk menyatu dengan alam. Di balik itu semua, terdapat risiko yang tak bisa diabaikan. Salah satunya adalah tersesat atau terpisah dari rombongan.
Jika mengalami situasi seperti ini, kesiapan mental menjadi kunci utama. Jangan sampai panik, karena kepanikan hanya akan memperburuk keadaan.
Salah satu metode yang dapat membantu bertahan hidup saat tersesat di alam bebas adalah metode STOP. Metode ini merupakan singkatan dari Stop (berhenti), Thinking (berpikir), Observation (mengamati), dan Planning (merencanakan).
Metode STOP Saat Tertinggal Rombongan Survival
1. Stop (Berhenti)
Langkah pertama yang harus diambil ketika sadar telah tersesat adalah berhenti. Ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri. Mengambil napas dalam-dalam dapat membantu menurunkan rasa panik.
Jangan terburu-buru bergerak tanpa arah yang jelas, karena hal ini hanya akan membuat Anda semakin menjauh dari jalur yang benar. Berhenti juga memungkinkan tim penyelamat untuk lebih mudah menemukan Anda.
Biasanya, jika rombongan menyadari bahwa salah satu anggotanya hilang, mereka akan segera menghubungi tim penyelamat yang akan memulai pencarian di sepanjang jalur yang telah dilewati. Jadi, penting untuk tetap berada di tempat dan menunggu bantuan.
2. Thinking (Berpikir)
Setelah berhasil menenangkan diri, mulailah berpikir secara logis. Ingat kembali jalan yang telah dilewati sebelumnya. Apakah ada penanda atau tanda-tanda yang bisa membantu Anda menemukan arah yang benar? Kadang-kadang, mengingat jalan yang telah dilalui bisa menjadi kunci untuk kembali ke jalur semula.
Selain itu, pikirkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk bertahan hidup. Apakah perlu mendirikan tempat berlindung, menyalakan api, atau mencari sumber makanan? Langkah-langkah ini penting untuk memastikan Anda bisa bertahan sampai bantuan datang.
3. Observation (Mengamati)
Langkah berikutnya adalah mengamati keadaan sekitar. Lihatlah kondisi alam, cuaca, dan sumber daya yang ada di sekitar Anda. Apakah ada tanda-tanda peradaban di kejauhan, atau mungkin tempat yang aman untuk berlindung sementara?
Jika hari sudah mulai gelap, pengamatan lebih baik dilakukan di pagi hari. Pada saat itu, Anda dapat naik ke tempat yang lebih tinggi, seperti bukit atau pohon, untuk melihat pemandangan yang lebih luas dan mungkin menemukan jalan keluar atau tanda-tanda kehidupan manusia.
4. Planning (Merencanakan)
Setelah mengamati kondisi sekitar, saatnya membuat perencanaan. Pertimbangkan dengan matang langkah yang akan diambil.
Apakah Anda akan tetap di tempat menunggu bantuan atau mencoba mencari jalan keluar? Jangan gegabah dalam bertindak tanpa rencana yang jelas, karena hal tersebut bisa memperburuk situasi.
Pastikan rencana Anda mempertimbangkan segala aspek, mulai dari sumber daya yang tersedia hingga perbekalan yang dimiliki.
Apakah makanan dan air cukup untuk bertahan dalam waktu lama? Apakah Anda memiliki alat navigasi seperti kompas yang bisa membantu menemukan arah yang benar?
BACA JUGA: Outfit Naik Gunung Paling Nyaman untuk Berpetualang
Dengan memahami metode STOP di atas sebelum mengikuti kegiatan survival, sebagai bekal Anda untuk mengantisipasi apabila Anda teringgal rombongan saat survival.
(Virdiya/Usk)