Menuju Terbentuknya Tiga Poros Pengusung Capres 2024

capres 2023
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kiri), Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (kiri), dan Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono (kanan) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). (Antara)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pertemuan lima ketua umum partai politik yang dikemas dalam Silaturahmi Ramadhan dan dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor DPP PAN Jakarta, Minggu (2/4/2023), menyiratkan munculnya embrio koalisi besar capres 2024.

Dalam silaturahmi politik itu ada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan selaku tuan rumah, kemudian Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Muhammad Mardiono, dan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kelima partai tersebut saat ini posisinya berada di dalam pemerintah Presiden Jokowi. Adapun dua partai lain yang juga berada dalam barisan pemerintah, PDI Perjuangan dan NasDem, kali ini masing-masing ketumnya: Megawati Soekarnoputri dan Surya Paloh, absen.

Diperoleh keterangan bahwa Mega dan Paloh absen dalam silaturahmi tersebut karena pada saat bersamaan menghadiri acara yang sudah lama terjadwal.

Namun, dalih tersebut juga bisa ditafsirkan bahwa Mega dan Paloh memang tidak ingin terlibat dalam wacana koalisi besar. Apalagi NasDem sudah sepakat jalan bareng bersama PKS dan Demokrat mengusung Anies Baswedan.

Adapun PDIP, sebagai satu-satunya partai yang bisa mengusung calon presiden sendiri, posisinya memang kuat. Artinya, tanpa sokongan partai-partai lain, parpol ini bisa mengusung calon sendiri. Apalagi berdasarkan berbagai survei, PDIP pada Pemilu 2024 juga diprediksi tetap menjadi juara dengan raihan sekitar 20 persen suara. Modal politik yang besar ini bikin PDIP lebih percaya diri untuk memperjuangkan seseorang menjadi capres.

Persoalan siapakah yang akan diusung, PDIP juga punya kader, yang dalam berbagai survei, sosok itu memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi.

BACA JUGA: Indo Barometer: Elektabilitas Ganjar Tergerus Pembatalan Piala Dunia U-20

Memang, Ganjar Pranowo– kader PDIP yang juga Gubernur Jawa Tengah– saat ini harus menahan diri setelah pernyataannya menolak kehadiran tim Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia dikecam banyak kalangan.

Apakah benar pernyataan tersebut akan menggerus popularitas dan elektabilitas Ganjar? Masih harus ditunggu. Paling tidak hasil sigi lembaga riset politik yang kredibel dalam waktu dekat ini bisa menjadi indikasi ada tidaknya pengaruh pernyataan tersebut terhadap elektabilitasnya.

Apa pun, Silaturahmi Ramadhan para ketum parpol tersebut memang layak dicermati. Sangat mungkin pertemuan tersebut memang sebagai langkah awal membangun koalisi lebih besar, yang diyakini bakal efektif mengantar capres yang diusung.

Sebelumnya, Gerindra dan PKB juga sudah membentuk koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), sedangkan Golkar, PAN, dan PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Pemilu 2024.

Kalau melihat capaian perolehan suara dari masing-masing parpol pada Pemilu 2019, maka Gerindra berada di posisi teratas di embrio koalisi itu. Gerindra bisa jadi merasa paling berhak menempatkan Prabowo sebagai capres. Apalagi berdasarkan berbagai survei, pesaing Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 itu, hanya bisa disaingi oleh Ganjar, sang pemilik popularitas dan elektabilitas tertinggi.

Adapun NasDem, nyaris tidak mungkin merapat ke embrio koalisi besar itu karena jauh hari sudah mengumandangkan Anies Baswedan sebagai bakal capres. Belakangan, pilihan NasDem ini diamini PKS dan Demokrat, dua partai yang sejak awal mengambil sikap oposisi terhadap pemerintah Joko Widodo.

Dalam perhitungan di atas kertas, akumulasi perolehan suara lima partai tersebut memang menjadi modal yang meyakinkan. Partai Gerindra pada Pemilu 2019 meraih Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen); Golkar: 17.229.789 (12,31 persen); PKB: 13.570.097 (9,69 persen); PAN: 9.572.623 (6,84 persen); dan PPP: 6.323.147 (4,52 persen). Kelima parpol tersebut menghimpun 45,93 persen pada Pemilu 2019.

Adapun NasDem: 12.661.792 (9,05 persen); PKS: 11.493.663 (8,21 persen); Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen) atau total 25,03 persen, sedangkan PDIP meraup PDIP: 27.053.961 (19,33 persen) sekaligus keluar sebagai juara pemilu legislatif 2019.

 

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bey Machmudin
Bey Machmudin Hadiri Peringatan HUT Bhayangkara Ke-78 Tingkat Polda Jabar
Suami di Jakarta Timur Bunuh Istri
Sadis! Suami di Jakarta Timur Bunuh Istri yang Tengah Hamil Dua Bulan
Raffi Ahmad Pilkada 2024 Kabupaten Bandung Dadang Supriatna
Pilkada 2024, Raffi Ahmad Merapat ke Kabupaten Bandung
pengadilan pegi setiawan
Diagendakan Terpisah, Polda Jabar Jawab Gugatan Pegi Setiawan di Lain Hari
pegi setiawan
Tim Hukum Polda Jabar Hadiri Sidang Praperadilan Pegi Setiawan di PN Bandung
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF

5

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0
Headline
Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
Dianggap Curang, Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
data polri kena hack
Data Polri Kena Hack, Beredar di Dark Web!
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas