Menilik Sejarah dan Ciri Khas Wisata Kampung Adat Ciptagelar Sukabumi

Wisata kampung Adat Ciptagelar
Wisata kampung Adat Ciptagelar. (Instagram @ kamuaman_)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kampung Adat Ciptagelar atau lebih dikenal dengan Tatanan Kasepuhan Ciptagelar,  bukan destinasi wisata konvensional, kampung ini menerima siapapun yang ingin berkunjung, dengan catatan mematuhi aturan yang berlaku.

Di sini juga terdapat komunitas masyarakat tradisional yang menjaga dan melestarikan ajaran serta warisan dari para leluhur mereka. Kampung ini juga memiliki sejarah panjang dan ciri khas yang menarik, terutama dalam konteks ketahanan pangan.

Ciri Khas Kampung Adat Ciptagelar

1. Ketahanan Pangan yang Kuat

Kampung Adat Ciptagelar terkenal akan sistem ketahanan pangan yang kuat, terutama dalam budidaya padi dan beras. Masyarakatnya memiliki metode pertanian yang unik, di mana masa tanam hingga masa panen padi dilakukan dalam satu tahun jaraknya, dengan perhitungan yang mengacu pada pergerakan bintang.

Dengan demikian, mereka jarang mengalami gagal panen dan mampu menjaga stok beras yang berlimpah di lumbung mereka untuk beberapa tahun ke depan.

2. Sistem Teknologi Sendiri

Meskipun terkesan tradisional, Kampung Adat Ciptagelar tidak sepenuhnya anti-teknologi. Mereka memiliki sistem teknologi sendiri, termasuk pembangkit listrik dari turbin dan sungai di kawasan tersebut.

Selain itu, kampung ini juga memiliki saluran TV dan radio sendiri, menunjukkan adopsi teknologi yang seimbang dengan kebutuhan tradisional mereka.

3. Arsitektur Bangunan dan Budaya

Arsitektur bangunan di Kampung Adat Ciptagelar mencerminkan warisan budaya Sunda dengan rumah-rumah yang khas dan menggunakan bahan-bahan tradisional. Begitu pula dengan budaya mereka, di mana tradisi dan sistem pemerintahan masih terjaga sejak zaman dahulu hingga kini.

Sejarah Kampung Adat Ciptagelar

Sejarah kampung ini dimulai pada tahun 1368 di daerah Cipatat, Bogor. Namun, pada tahun 1983, masyarakat pindah ke Linggar Jati setelah pergantian sesepuh oleh Bapak Encu Sucipta.

Pada tahun 2000, Bapak Encu Sucipta dan masyarakatnya kemudian menetap di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Ciptagelar. Nama “Ciptagelar” diambil dari nama sesepuh mereka, Bapak Sucipta.

Lokasi Kampung Adat Ciptagelar berada di kaki Gunung Halimun, tepatnya di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Kunjungan ke Kampung Adat Ciptagelar

Meskipun bukan destinasi wisata resmi, Kampung Adat Ciptagelar dapat dikunjungi oleh masyarakat umum dengan beberapa syarat tertentu.
Pengunjung diharapkan untuk menghormati tradisi dan budaya lokal, serta menjaga kebersihan dan ketertiban saat berkunjung.

Lebih baik jika pengunjung dapat berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang diadakan di kampung tersebut.

BACA JUGA: Lebih Dekat dengan Sejarah Kampung Adat Cireundeu

Kampung Adat Ciptagelar merupakan contoh pelestarian tradisi dan kearifan lokal di Indonesia, yang masih hidup sampai saat ini.

Ketahanan pangan yang kuat, sistem teknologi yang unik, serta kekayaan budaya yang terjaga, melakukan wisata ke kampung Adat Ciptagelar menawarkan pengalaman yang berbeda bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang kehidupan masyarakat adat di Indonesia.

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Bandung, H. Tarya Witarsa, S.AG menerima audiensi dari pengurus Forum Pelajar Kabupaten Bandung.
Ketua Fraksi PKB Kabupaten Bandung Tarya Witarsa Terima Audinesi Forum Pelajar
IMG_5075
Dukung Program Pusat, Pemkot Bandung Siapkan Anggaran Rp26 Miliar untuk MBG
Ilham Habibie, Reindustrialisasi
Ilham Habibie Siapkan Insinyur sebagai Motor Reindustrialisasi Indonesia
banjir gerobogan
Banjir Grobogan Makin Parah, Genangi Rel Kereta Semarang-Surabaya
IMG_5047
Pemkot Bandung Minta Pihak Koin Jagat Bantu Perbaiki Taman yang Rusak
Berita Lainnya

1

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

2

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

3

Menteri Satryo Didemo Pegawai Sendiri, Arogan Suka Main Tampar

4

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Kontroversial yang Didemo 235 Pegawai Kemendikti Saintek

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Liverpool
Dietmar Hamann Yakin Mohamed Salah Lebih Bersinar di Bayern Munich
2025 Australian Open - Day 7
Tumbangkan Elena Rybakina, Madison Keys Kunci Tiket Perempatfinal Australian Open
AhsanHendra9_SF_WTF2022_PBSI_20221210
Indonesia Masters 2025, Laga Terakhir 'The Daddies' Sebelum Gantung Raket
Jorge Martin
Manajer Beberkan Fakta Soal Jorge Martin Minta Gaji Tinggi ke Ducati

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.