Mengenal Virus Hanta yang Mewabah di Bandung Barat

Penulis: hafidah

Virus Hanta
Ilustrasi-Virus Hanta (pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID —  Sebuah desa di Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, tengah menjadi sorotan setelah dikonfirmasi adanya kasus positif virus Hanta. Virus langka yang tergolong zoonosis ini telah menjangkit seorang warga berusia 52 tahun berinisial O, seorang buruh bangunan.

Pemerintah setempat dan Kementerian Kesehatan kini tengah mengupayakan mitigasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Kabar mengenai temuan kasus ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ridwan Abdullah Putra, pada Rabu (18/6/2025).

“Sekarang masih ada tim Kemenkes (Kementerian Kesehatan) di Dinkes lagi membahas kasus ini,” ujar Ridwan mengutip akun instagram @infokbb.

Kronologi dan Gejala

Kasus ini bermula ketika O mulai merasakan gejala pusing, demam, nyeri lambung, serta mual dan muntah sejak 2 Mei 2025. Saat itu, ia sedang bekerja di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Dari hasil penelusuran awal, O mengaku sempat digigit tikus ketika bekerja di proyek bangunan tersebut.

Gejala yang tak kunjung membaik membuat O berpindah-pindah layanan kesehatan, hingga akhirnya dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Awalnya, ia didiagnosis dengan dugaan Leptospirosis. Namun, hasil uji laboratorium dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan RI di Salatiga menunjukkan hasil positif virus Hanta.

Baca Juga:

Waspada Norovirus! Virus Tanpa Vaksin yang Serang Anak dan Picu Malnutrisi

Kondisi Del Pino Terkini Usai Demam Infeksi Virus Jelang Duel Persija

Mengenal Virus Hanta

Virus Hanta merupakan virus langka di Indonesia yang penularannya tergolong zoonosis, yaitu dapat ditularkan melalui gigitan atau paparan urin, air liur, maupun kotoran dari tikus. Ini menjadi penting mengingat pengakuan pasien yang digigit tikus.

Infeksi virus Hanta dapat menyebabkan komplikasi serius seperti Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) atau Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS), yang keduanya berpotensi fatal. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan penanganan dini sangat krusial.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, serta meningkatkan kebersihan lingkungan terutama di area yang berpotensi menjadi sarang tikus.

Upaya mitigasi lebih lanjut dari tim Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan KBB akan segera diimplementasikan untuk mengendalikan penyebaran virus ini.

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasib Flyover Nurtanio Menggantung, Farhan: Tunggu Reses DPR Selesai
Nasib Flyover Nurtanio Menggantung, Farhan: Tunggu Reses DPR Selesai
satgas saber pungli-1
Satgas Saber Pungli Dibubarkan, DPR Minta Pemerintah Lebih Serius Cegah Pungli
prabowo bertemu putin
Pererat Persahabatan, Prabowo Bertemu Putin
Ngunduh Mantu
Gaya Ahmad Dhani dan Mulan Jameela di Ngunduh Mantu Al Ghazali Bikin Heboh
Topi Jerami
Gaban Ungkap Kru Topi Jerami Selain Luffy yang Punya Haoshoku Haki!
Berita Lainnya

1

DPW Asperindo Jabar 2025–2029 Resmi Dilantik, Siap Jawab Tantangan Digital

2

Usai Dikukuhkan PWI Pusat, Plt Ketua PWI Kabupaten Bandung Kang Awing Bikin Gebrakan Gelar OKK

3

Bandung Rasa Bangkok Thailand

4

Kemenhub Siagakan Kapal Angkut Turis dan Warga, Imbas Erupsi Gunung Lewotobi Laki - laki

5

Bongkar Judi Terselubung di Kosambi, Pemkot Bandung Siap Evaluasi Izin Tempat Usaha
Headline
Wamensos
Wamensos Sebut Anak Orang Miskin Sudah Pasti Miskin, Netizen Murka!
Bocoran Pemain Baru Persib Mulai Terbongkar
Bocoran Pemain Baru Persib Mulai Terbongkar
Timnas voli putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Takluk dari Bahrain 3-0
iklan whatsapp di status
Duh, WhatsApp Bakal Tampilkan Iklan di Status

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.