BANDUNG.TM.ID Menjelang ramadhan tiba masyarakat Jawa Barat pasti melakukan suatu tradisi yang sering masyarakat sebut dengan Munggahan. Munggahan adalah tradisi menyambut datangnya bulan ramadhan yang biasanya masyarakat lakukan setiap akhir bulan Syaban atau sekitar seminggu menjelang ramadhan.
Pelaksanaan tradisi munggahan ini cukup beragam. Pada umumnya kegiatan yang di lakukan adalah makan bersama. Lalu apa arti munggahan sebenarnya? Bagaimana cara pelaksanaanya? Berikut kami akan menjelaskan dalam artikel ini!
Tradisi Munggahan
Menurut buku Tradisi-tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia dan Dunia tulisan Yeti Nurmayati, Munggahan berasal dari bahasa Sunda yaitu unggah yang berarti naik, secara istilah, Munggahan dapat diartikan naik ke bulan suci atau tinggi derajat, melansir Kumparan.
Maka dari itu Tradisi munggahan merupakan prosesi penyambutan bulan puasa yang penuh kemuliaan. Sehingga umat Muslim akan merasakan bahagia dan dinaikkan derajatnya. Sejak dulu tradisi ini masih saja terlaksana dengan baik sampai sekarang.
Untuk beberapa daerah, ada menyebut istilah ini sebagai Munggahan. Tapi bagi masyarakat Bandung Munggahan ini mereka sebut dengan Papajar. Papajar biasanya untuk menyambut bulan Ramadan yang ada di Kabupaten Cianjur, Purwakarta, Sukabumi, dan daerah lainnya.
Hal yang Dilakukan Saat Munggahan
Berikut merupakan tata cara Tradisi munggahan yang biasa masyarakat Jawa barat lakukan.
- Berkumpul dengan kerabat dan keluarga
- Makan bersama atau biasanya disebut dengan botram
- Saling bermaaf-maafan
- Melakukan doa bersama
- Mengunjungi tempat wisata dengan keluarga terdekat
- Berziarah ke makam orang tua atau para wali.
- Mengamalkan sedekah sehari menjelang bulan puasa.
Setiap tradisi yang ada merupakan turun-temurun yang perlu di pertahankan oleh genersi selanjutnya. Tradisi ini juga harus di pegang teguh sebagai bentuk rasa hormat masyarakat pada leluhur yang ada di daerah. Mewariskan dan melestarikan sebuah tradisi merupakan kewajiban setiap generasi.
Manfaat Munggahan
Tujuan dari munggahan ini untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun sebelumnya. Tidak hanya itu, manfaatnya juga supaya terhindar dari perbuatan yang tidak baik saat menjalankan ibadah puasa. Seiring berjalannya waktu tradisi ini menjadi sebuah kebudayaan.
Seiring dengan berkembanganya zaman, Munggahan memiliki beberapa perubahan. Bagi masyarakat milenial mereka akan melakukan Munggahan berkumpul dengan orang terdekat. Mereka juga biasanya akan makan bersama di restoran atau pergi ke tempat wisata.
BACA JUGA: Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan Sejumlah Daerah
(Kaje)