Site icon Teropong Media

Mengenal Jenis Alergen yang Tidak Dicantumkan di Indomie

Alergen Indomie

(pinterest)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kabar terbaru yang cukup meresahkan saat ini, yaitu tiga jenis varian indomie yang ditarik dari peredaran di Australia, karena tidak mencantumkan alergen berupa susu atau telur yang terkandung dalam varian mereka. Lalu, apa itu alergen?

Alergen merupakan senyawa yang bisa menginduksi imunoglobulin E (IgE) dan menimbulkan alergi. Keadaan ini muncul karena sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.

Bagi individu dengan alergi, konsumsi alergen dapat menimbulkan dampak mulai dari gejala ringan hingga kondisi berat yang berpotensi mengancam nyawa. Artikel ini akan membahas berbagai jenis alergen yang diidentifikasi di sejumlah negara serta risiko yang dapat terjadi akibat alergi makanan.

Jenis Alergen Makanan di Indonesia

Di Indonesia, Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan mengatur berbagai jenis alergen makanan. Berikut adalah alergen yang diatur:

Jenis Alergen di Negara Lain

Regulasi alergen makanan di setiap negara mencerminkan pola makan lokal dan risiko populasi tertentu. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

1. Amerika Serikat

Food and Drug Administration (FDA) menetapkan sembilan alergen utama yang dikenal sebagai “Big Nine”:

2. Australia dan Selandia Baru

Food Standards Australia New Zealand (FSANZ) mengidentifikasi alergen utama, termasuk susu, telur, kacang pohon, kacang tanah, ikan, kedelai, gandum (gluten), wijen, dan kacang lupin.

3. Eropa

Food Standards Agency (FSA) di Eropa mengatur 14 alergen utama: seledri, serealia mengandung gluten, krustasea, telur, ikan, kacang lupin, susu, moluska, mustard, kacang pohon, kacang tanah, wijen, kedelai, dan sulfit.

Bahaya yang Ditimbulkan Alergen Makanan

Reaksi alergi makanan dapat muncul dalam hitungan menit setelah konsumsi alergen. Gejalanya bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Berikut adalah risiko utama yang perlu diwaspadai:

1. Anafilaksis

Reaksi alergi parah yang mengancam nyawa, dengan gejala seperti kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah, hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera, biasanya melalui injeksi epinefrin.

2. Gangguan Pencernaan

Alergen dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, atau diare, yang berdampak pada kualitas hidup jika terjadi berulang kali.

3. Gangguan Kulit

Gejala seperti ruam, eksim, atau pembengkakan pada kulit sering dialami oleh penderita alergi makanan.

4. Gangguan Pernapasan

Reaksi alergi bisa memicu sesak napas, mengi, atau hidung tersumbat.

BACA JUGA: Apa Penyebab Australia Tarik Tiga Varian Indomie dari Peredaran?

Alergen makanan adalah isu kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Berbagai negara telah menerapkan regulasi ketat untuk melindungi konsumen, termasuk kewajiban pelabelan jelas pada produk pangan. Risiko seperti anafilaksis menunjukkan perlunya kesadaran dan kewaspadaan lebih tinggi dalam memilih makanan.

Adanya berita yang beredar terkait tiga varian indomie yang ditarik dari peredaran di Australia, karena tidak mencantumkan alergen, memberikan kewaspadaan untuk kita memahami jenis-jenis alergen tersebut.

 

(Virdiya/)

Exit mobile version