Mengenal Dwifungsi ABRI di Balik Rencana TNI/Polri Jadi ASN

Penulis: usamah

TNI/Polri Bisa Jadi ASN
Ilustrasi - Upacara HUT ke-77 TNI, Rabu (05/10/2022), di halaman Istana Merdeka, Jakarta. (Dok. Humas Setkab)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Peraturan baru terkait personel TNI/Polri bisa menempati posisi ASN mendapatkan respon ramai dari masyarakat melalui komentar di media sosial, mereka beranggapan peraturan baru itu akan kembali memberlakukan Dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Seperti diketahui, wacana tentang bangkitnya Dwifungsi ABRI kembali mencuat usai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar telah menyampaikan peraturan baru mengenai personel TNI/Polri bisa mengisi posisi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Peraturan baru tersebut akan disahkan pada 30 April 2024 apabila aspek-aspek substasi dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) telah terpenuhi 100 persen.

Sebaliknya, ASN juga mempunyai kesempatan yang sama bisa mengisi posisi di lembaga TNI/Polri.

“RPP ini harus bisa transformatif dan tentunya implementatif di lapangan sebagaimana arahan Bapak Presiden. Setelah 100 persen aspek terpenuhi, targetnya 30 April 2024 sudah ditetapkan,” ujar Anas dalam keterangan resmi, Selasa (12/3/2024).

BACA JUGA: ASN dan PNS Pasti dapat THR, Gimana dengan Para Honorer?

Apa Itu Definisi Dwifungsi ABRI

Berdasarkan SK. Menhankam Pangab No. Skep 614/VI/1982 No. Skep/614/VI/1982 Tanggal 1 Juni 1982, dalam tesis berjudul Perkembangan dan Pelaksanaan Dwifungsi ABRI dalam Rangka Melestarikan Pancasila (Suatu Tinjauan Pada Masa Orde Baru) yang ditulis oleh A. Tahier, Dwifungsi ABRI adalah fungsi yang melekat dan dimiliki pada seluruh prajurit ABRI sebagai kekuatan hankam dan kekuatan sosial politik dalam rangka perjuangan nasional untuk mencapai tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Seperti diketahui, militer memiliki peran yang sangat besar memperjuangkan bangsa dari penjajahan sehingga Indonesia mencapai kemerdekaan. Bahkan, mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer Belanda.

Konsep Dwifungsi ABRI Pertama Kali

Konsep Dwifungsi ABRI pertama kali dicetuskan oleh Jenderal A.H. Nasution yang terinspirasi dari pemikiran Karl von Clausewitz mengenai perang bukan hanya aktivitas militer saja, tetapi bisa menjadi tindakan politik dengan cara lain.

Jenderal A.H. Nasution menginginkan ABRI berhak dilibatkan dalam pemerintahan eksekutif maupun legislatif dengan diakui secara mutlak di dalam kabinet dan Dewan Nasional.

Konsep Dwifungsi ABRI atau dikenal Jalan Tengah dirumuskan pada acara dies natalis Akademi Militer Nasional (AMN) yang diselenggarakan di Magelang pada 11 November 1958.

Jalan Tengah diartikan dengan ABRI tidak ingin hanya menjadi alat pemerintah, tetapi ABRI harus dilibatkan ke dalam pemerintahan ketika menyusun kebijakan politik.

Dwifungsi ABRI Era Orde Baru

Konsep Dwifungsi ABRI awalnya hanya ingin melibatkan ABRI dan tidak mendominasi di segala aspek pemerintahan. Namun, pada masa Orde Baru penerapan Dwifungsi ABRI berubah, militer mendominasi segala aspek pemerintahan.

Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik, ditulis oleh Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia, ABRI menempati posisi sipil mencapai 53,5% pada tahun 1977 hingga tahun 1980 karyawan ABRI mencapai 16.800 orang.

Kritikan pun muncul dari para purnawirawan, salah satunya Letnan Jenderal (Purn.) T.B. Simatupang yang mengkritik keterlibatan militer dalam pemerintahan akan menimbulkan kudeta.

Fungsi ABRI pada Masa Ordebaru

Fungsi ABRI pada masa Orde Baru mengakibatkan hubungan tidak harmonis antara sipil dan militer karena terlalu ikut mencampuri urusan sipil dengan negara. Bahkan, ketika militer memegang kekuasaan sering terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Setelah kekuasaan rezim Soeharto dan Orde Baru runtuh, Dwifungsi ABRI perlahan-lahan dihapuskan.

Tepatnya, pada masa pemerintahan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Dwifungsi ABRI dicabut sehingga militer tidak bisa menempati posisi sipil.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
HIV remaja sukabumi
Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi
turis brasil jatuh ke rinjani-1
Bukan Hipotermia, Ini Sebab Kematian Turis Brasil yang Jatuh di Rinjani
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-2
Kejagung Kumpulkan Bukti Sebelum Panggil Lagi Nadiem Makarim
lindblad_1
Red Bull Siapkan Arvid Lindblad Debut di FP1 Silverstone
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-1
Kejagung Cegah Nadiem Makarim ke Luar Negeri
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

3

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

4

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

5

Setelah Diresmikan Persib, Alfeandra Dewangga Diminta Bobotoh Untuk Hitamkan Rambut
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.