Site icon Teropong Media

Menag Ajak Umat Buddha Jadikan Waisak sebagai Momentum Merajut Kerukunan

Menag Waisak Momentum Merajut Kerukunan

Pada malam menjelang perayaan Waisak di Candi Borobudur, 86 bhikkhu melaksanakan pembacaan Sila Patimokkha pada Rabu (22/5/2024) (Instagram @borobudurpark)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Buddha menjadikan Waisak sebagai momentum merajut kerukunan setelah beragam dinamika kehidupan sosial yang terjadi pascapemilihan umum (pemilu).

Menag ucapkan selamat memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 kepada umat Buddha di seluruh Indonesia.

“Mari jadikan Waisak 2568 BE sebagai momentum merajut kembali kerukunan pascapemilu, setelah dinamika pemilihan presiden dan legislatif,” kata Gus Men di Jakarta, Rabu (22/5/2024) dalam siaran persnya.

“Saatnya menjalin sinergi untuk bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan bangsa ke depan,” katanya menamnbahkan.

Menag mengapresiasi tema peringatan Waisak 2568 BE, yaitu: “Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia”. Menurutnya, tema peringatan ini sangat relevan dengan konteks bangsa saat ini.

Kesadaran bahwa bangsa ini kaya akan keragaman, sangat penting untuk merawat harmoni dan kerumunan. “Sebab, kerukunan adalah pra syarat pembangunan,” ujarnya.

BACA JUGA: Menilik Keberadaan Vihara Satya Budhi, Vihara Tertua di Kota Bandung

Tri Suci Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang dilalui Buddha Gautama. Yakni Kelahiran Pangeran Sidharta, Pertapa Sidharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat).

Melalui Waisak, umat Buddha diingatkan untuk selalu mengenang perjuangan Guru Agung Buddha Gautama dalam menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang membawa umat manusia mencapai kebahagiaan.

Yaitu, kebenaran mulia atas adanya penderitaan, kebenaran mulia atas sebab penderitaan, kebenaran mulia atas jalan lenyapnya penderitaan, dan kebenaran mulia lenyapnya penderitaan.

 

(Usk)

Exit mobile version