BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Fabio Quartararo meninggalkan MotoGP Jepang 2025 dengan perasaan campur aduk. Alih-alih pulang dengan hasil gemilang, pebalap Monster Energy Yamaha itu justru kembali merasakan keterbatasan motor M1 yang tak kunjung kompetitif.
Di hadapan pendukung fanatik Jepang, Quartararo hanya mengoleksi 12 poin, hasil dari finis keenam pada Sprint dan kedelapan dalam balapan utama di Mobility Resort Motegi, Minggu (28/9). Sebuah hasil yang kembali menegaskan betapa sulitnya Yamaha bersaing di era dominasi Ducati dan kebangkitan Honda.
“Saya sudah start dengan baik, tapi setelah itu sulit sekali menjaga posisi. Masalah grip ban membuat saya cepat kehilangan tempat. Bahkan, saat coba memaksa, saya melakukan kesalahan. Pada akhirnya, saya hanya bisa bertahan dengan ritme saya sendiri,” ungkap Quartararo, melansir Motosan, Senin (29/9/2025).
Bagi juara dunia 2021 itu, keterpurukan Yamaha bukanlah kejutan. Dari awal musim, ia sudah menyadari bahwa performa motornya tertinggal jauh. Sempat ada momen-momen positif seperti tiga kali meraih pole position (Spanyol, Inggris, Belanda), tetapi hasil di balapan utama jarang bisa dikonversi menjadi podium. Satu-satunya podium musim ini terjadi di Jerez, saat GP Spanyol.
Ironisnya, ketika Yamaha kesulitan, rival beratnya Honda mulai menunjukkan tanda kebangkitan. Johann Zarco memberi kemenangan di Le Mans, sementara Joan Mir meraih podium penting di Motegi. Quartararo pun menanggapinya dengan nada realistis.
“Kalau itu dianggap alarm bagi Yamaha, sebenarnya sudah terlambat. Kami sudah tahu sejak lama di mana posisi kami. Tapi bagus melihat pabrikan lain ikut bersaing. Sekarang tinggal bagaimana kami bisa berkembang,” katanya.
Baca Juga:
Fabio Quartararo Bersikap Realistis Jelang MotoGP Prancis 2025
Kini, El Diablo mencoba mengalihkan energi positif ke seri berikutnya di Indonesia. Sirkuit Mandalika menjadi salah satu trek favoritnya. Ia pernah meraih podium di sana pada 2022 dan 2023, sebelum tren menurunnya Yamaha makin terasa.
“Indonesia selalu memberi saya pengalaman bagus. Trek itu punya karakter berbeda, dan ban yang dipakai juga lain. Semoga itu bisa membantu kami tampil lebih kompetitif,” ujarnya.
Quartararo tidak menargetkan kemenangan besar, tetapi ia menolak menyerah.
“Saya tidak mau bicara terlalu jauh. Tapi saya percaya kami bisa menjalani dua balapan yang lebih baik dibanding akhir pekan ini. Kalau bukan podium, setidaknya kami bisa mendekati barisan depan,” pungkasnya.
(Budis)