Site icon Teropong Media

Mahasiswa ITS Hibahkan Tempat Sampah Pintar Berbasis Sensor ke Warga Medokan Semampir

Tempat sampah pintar

(dok. ITS)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Melalui program kerja bertajuk Teknologi Untuk Negeri (TUN) 2025, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan kontribusi konkret dengan menyerahkan hibah tempat sampah sensorik pintar kepada warga Kelurahan Medokan Semampir, Surabaya, Sabtu.

Ketua Pelaksana TUN 2025, Audrey Adhelia Ramadhani, menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari upaya menjembatani hasil inovasi mahasiswa dengan kebutuhan masyarakat. Didukung oleh Direktorat Kemahasiswaan ITS, TUN hadir sebagai sarana agar teknologi hasil karya sivitas akademika tidak hanya berhenti di laboratorium, melainkan bisa langsung dimanfaatkan oleh publik.

“Teknologi yang dikembangkan mahasiswa harus bisa menjawab persoalan nyata di masyarakat. Melalui TUN, kami berupaya menghadirkan solusi yang tepat sasaran dan berkelanjutan,” tutur Audrey, melansir laman ITS.

Untuk tahun ini, fokus TUN diarahkan pada isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah di sekitar wilayah kampus ITS. Berdasarkan hasil pemetaan, ditemukan adanya tantangan dalam sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Medokan Semampir.

Sebagai respons, BEM ITS menggelar sayembara internal yang melibatkan mahasiswa untuk menciptakan inovasi berbasis kebutuhan lokal.

Dari ajang tersebut, terpilihlah karya lima mahasiswa dari Departemen Teknik Perkapalan dan Teknik Elektro Otomasi ITS yang berhasil mengembangkan tempat sampah pintar berbasis sensor.

Teknologi ini mampu mendeteksi dan memilah jenis sampah secara otomatis ke dalam empat kategori: logam, plastik, organik basah, dan organik kering. Proses pemilahan dilakukan secara cerdas menggunakan sensor yang terintegrasi di dalam alat.

Tidak hanya memberikan perangkat teknologi, program ini juga mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif melalui diskusi dan forum tukar ide. Warga setempat memberikan berbagai masukan guna memastikan alat yang dikembangkan relevan dengan kondisi lapangan.
“Masyarakat sangat antusias dan turut memberikan saran demi penyempurnaan alat ini,” jelas Audrey, mahasiswa angkatan 2023.

Lebih lanjut, mahasiswa dari Departemen Desain Produk Industri ITS ini menegaskan bahwa program TUN sejalan dengan visi ITS untuk Berkarya, Berinovasi, dan Berdampak. Tak hanya itu, inisiatif ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-9, yakni membangun infrastruktur yang tangguh dan mendorong inovasi.

Baca Juga:

Shredtics, Inovasi Mahasiswa UM: Alat Cacah Plastik Portabel Ramah Lingkungan

Aromatic Book: Inovasi Mahasiswa UGM yang Gabungkan Aroma dan Buku untuk Tingkatkan Daya Ingat

Ke depan, tim pelaksana berencana menyusun panduan pembuatan tempat sampah pintar agar masyarakat dapat mereplikasi teknologi ini secara mandiri. Audrey optimistis, semangat gotong royong yang dimiliki warga Medokan Semampir menjadi aset penting dalam menjaga keberlanjutan program ini.

“Inovasi ini bukan sekadar alat bantu, tapi juga bisa menjadi pemicu perubahan perilaku menuju budaya bersih yang berkelanjutan,” pungkasnya.

(Virdiya/Budis)

Exit mobile version