Lebih Produktif, Ikan Nila Salin Dibutuhkan Pasar Ekspor

Penulis: Aak

Sumber Daya Alam
Ilustrasi-Ikan nila salin (YouTube Perikanan Budidaya)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Belakangan ini semakin dikembangkan budidaya ikan nila salin (Oreochromis niloticus) di daerah-daerah pesisir di Indonesia. Selain permintaan domestik, pasar ekspor untuk ikan nila salin masih sangat terbuka.

Ikan nila salin punya karakter yang berbeda dengan nila biasa, terutama dari sisi produkivitas dan nilai ekonominya yang lebih tinggi.

Dikutip dari jurnal ilmiah Universitas Diponegoro (Undip), dalam karya ilmiah berjudul “ANALISIS KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA NILA SALIN (Oreochromis niloticus) DI PERTAMBAKAN KECAMATAN TAYU” yang ditulis oleh Sri Nurchayati, dkk., dijelaskan bahwa nila salin adalah ikan nila yang dibudidayakan pada perairan payau dengan memanfaatkan sifat euryhaline atau dapat mentoleransi perubahan salinitas dengan rentang yang lebar.

Nila salin mampu tumbuh dan berkembangbiak pada salinitas atau kadar garam terlarut dalam air antara 0 – 20 ppt dan masih dapat hidup pada salinitas 35 ppt.

Keunggulan ikan nila secara umum, termasuk nila salin, adalah pertumbuhannya yang cepat, mudah berkembangbiak, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan.

Optimalisasi Lahan Tambak Pesisir

Mengutip deheus.id, Ikan nila salin yang telah dikembangkan di Indonesia punya nama komersil nila SALINA (Saline Tolerance Indonesian Tilapia).

Nila Salin pertama kali dikembangkan pada tahun 2013 untuk memanfaatkan lahan-lahan yang tidak digunakan di daerah pesisir yang sebelumnya kurang cocok untuk budidaya ikan air tawar.

Ikan nila salina penting untuk mendukung ketahanan nasional, serta untuk pemanfaatan lahan tambak marjinal di mana luasnya mencapai 30-40% dari 1,2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia (BRIN).

BACA JUGA: Kenali Keunggulan dan Cara Budidaya Ikan Gurame Ini!

Potensi Ekonomi Ikan Nila Salin

Budidaya nila salin memiliki beragam potensi secara ekonomi, karena tingginya permintaan di pasar lokal dan pasar ekspor. Pemerintah sejak awal mendukung penuh budidaya ikan nila salin ini selain nila air tawar biasa.

Kabar terbaru, Presiden Jokowi meresmikan modeling kawasan tambak budidaya ikan nila salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya, Kabupaten Karawang, Rabu (8/5/2024).

Modeling budidaya ikan nila salin seluas 80 hektare ini diproyeksikan menjadi percontohan bagi budidaya ikan sejenis di sepanjang kawasan pantura mulai dari Serang (Banten) sampai Banyuwangi (Jawa Timur) seluas 78 ribu hektare.

Selain untuk meningkatkan produksi nasional, ikan nila kini menjadi salah satu komoditas strategis yang bisa menjadi andalan Indonesia di pasar internasional.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, budidaya ikan nila memiliki permintaan pasar dunia yang sangat besar yaitu USD14,4 miliar atau sekitar Rp230 triliun pada 2024.

“Oleh karena itu besarnya permintaan pasar ini harus kita manfaatkan,” ujar Joko Widodo.

Jokowi mengatakan, keberhasilan modeling budidaya ikan nila salin akan mendorong budidaya serupa di 78 ribu hektare di pantura. Adapun jumlah yang bisa diproduksi dari 78 ribu hektare itu tak kurang dari 4 juta ton per tahun.

“78 ribu hektare ini akan kita siapkan, sekarang buat modelingnya dulu, karena kalau selesai jumlah yang bisa diproduksi tidak kurang dari 4 juta ton per tahun,” ujarnya.

Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kawasan budidaya ikan nila di 78 ribu hektare tersebut yaitu sebesar Rp13 triliun. Jokowi menyebut anggarannya akan disiapkan di APBN tahun 2025 dan 2026.

“78 ribu hektare itu kira-kira butuh Rp13 triliun, akan kita lihat yang disini dulu yang sangat visible baru nanti akan saya siapkan di APBN 2025 dan 2026, saya akan bisikin kepada pemerintahan baru nanti agar mimpi besar ini bisa direalisasikan,” tuturnya.

Karakteristik

Nila salin memiliki karakteristik daging yang lebih gurih dari nila yang dibudidayakan pada air tawar dikarenakan kadar garam lebih tinggi yang terkandung di dalam dagingnya.

Selain itu, tekstur dagingnya lebih kenyal dan memiliki warna yang lebih putih dari nila yang dipelihara di air tawar.

Waktu panen yang dimiliki oleh ikan nila salin lebih cepat dari ikan nila air tawar. Umumnya ikan nila dipanen dalam waktu 4-6 bulan sedangkan nila salin memiliki waktu panen sekitar 3 bulan.

Hal ini memungkinkan perputaran panen yang lebih banyak dalam setahun sehingga lebih menguntungkan bagi pembudidaya.

Kualitas ikan nila yang dihasilkan dari Indonesia dinilai baik dalam pasar global. selain itu, harga ikan nila salin di pasar dihargai lebih tinggi dari nila air tawar sehingga menambahkan keuntungan dan peluang lebih jauh secara ekonomi.

Peluang Tenaga Kerja

Dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada di daerah pesisir, hal ini akan berdampak terhadap masyarakat yang tinggal di daerah pesisir.

Dengan peluang penyediaan lapangan kerja baru seperti budidaya ikan, pengolahan ikan dan pemasaran ikan, usaha ini mampu meningkatkan pendapatan dari masyarakat.

Selain itu, biaya untuk memulai budidayanya yang tergolong murah memungkinkan masyarakat untuk memulai usahanya sendiri dan meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.