Lebih Dekat dengan Sejarah Kampung Adat Cireundeu

Penulis: Anisa

kampung adat Cireundeu
(Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kampung adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Jawa Barat, merupakan perwujudan kekayaan budaya dan alam yang luar biasa. Dengan luas mencapai 42 hektare, terdiri dari 60 hektare untuk pertanian dan empat hektare untuk pemukiman. Tempat ini menjadi tempat di mana masyarakatnya memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan.

Masyarakat kampung adat Cireundeu memegang erat kepercayaan Sunda Wiwitan, sebuah ajaran yang mengajarkan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat. Keunikan ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang datang dengan tujuan wisata, penelitian, atau sekadar menikmati keindahan alam dan budaya.

Sejarah Kampung Cireundeu

Nama “Cireundeu” berasal dari pohon reundeu, yang sebelumnya melimpah di kampung ini. Pohon ini memiliki nilai herbal yang tinggi, mencerminkan hubungan erat antara masyarakat dan lingkungan sekitar. Masyarakat kampung ini menjalani hidup dengan prinsip “Ngindung Ka Waktu” dan “Mibapa Ka Jaman.” Artinya, mereka memiliki cara dan ciri khas sebagai warga kampung adat, tetapi tetap terbuka terhadap perubahan zaman.

Teknologi, televisi, handphone, dan penerangan bukanlah hal yang menolak mereka. Sebaliknya, masyarakat Cireundeu mengikuti perkembangan zaman dengan bijak. Adat-istiadat yang turun temurun menjadi pesona lain dari kampung adat ini.

Konsep kampung adat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Leuweung Larangan (hutan terlarang), Leuweung Tutupan (hutan reboisasi), dan Leuweung Baladahan (hutan pertanian). Setiap bagian memiliki peranannya masing-masing dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlangsungan hidup masyarakat.

Tradisi Unik

Salah satu tradisi unik yang masih ada adalah puasa tanpa mengonsumsi beras dalam waktu tertentu. Sebagai gantinya, mereka mengonsumsi singkong, sebuah kebiasaan yang telah berlangsung selama 98 tahun. Inisiatif ini muncul pada tahun 1924 ketika sawah di sekitar kampung mengering. Singkong tidak hanya menjadi makanan pokok, tetapi juga diolah menjadi berbagai camilan tradisional, seperti opak, simping, cireng, dan lainnya.

Masyarakat Cireundeu terkenal sebagai masyarakat yang terbuka terhadap dunia luar, namun memiliki kecenderungan untuk tidak merantau atau berpisah dengan keluarga. Gotong royong menjadi prinsip hidup, di mana saling membantu menjadi budaya yang kental di kampung ini. Pola pemukiman yang menghadap ke timur juga menjadi ciri khas, memastikan mereka mendapatkan sinar matahari yang cukup.

BACA JUGA: Kampung Anggur di Cimahi Menambah Kreativitas Warganya

Rute Perjalanan

Jika berencana mengunjungi Kampung Adat Cireundeu dari Kota Bandung, rute perjalanan sekitar 15 kilometer dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam. Melalui Jalan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, Jalan Dr Djunjunan, Tol Pasteur, Gerbang Tol Pasteur I, Jalan Raya Leuwigajah, Jalan Kerkof, Jalan Saptadaya, dan sampai di Kampung Adat Cireundeu.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat, Malut United Pecat Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.