Site icon Teropong Media

Lebih dari Sekadar Kopi: Memahami Daya Tarik dan Strategi Bertahan UMKM Kopi Tiga Huruf di Bandung

3

(Kopi TIGA HURUF)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah ramainya perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Bandung, terutama pada sektor food and beverages, komunikasi yang efektif menjadi kunci
utama untuk menonjolkan diri.

Di antara lautan kedai kopi yang telah menyelimuti Kota Bandung ini, Tiga Huruf hadir dengan membawa identitas unik dan strategi komunikasi yang menarik perhatian para pecinta kopi serta masyarakat secara luas.

Edvin, sosok di balik layar kesuksesan Tiga Huruf, membuka perbincangan dengan menceritakan awal mula berdirinya kedai kopi ini.

“Perkenalkan, nama saya Edvin. Saya adalah pemilik dari Kopi Tiga Huruf. Usaha ini berawal dari kecintaan saya menikmati kopi,” ujarnya dengan antusias.

Melihat fenomena Bandung yang kini dipenuhi dengan berbagai kedai kopi, Edvin bersama dua rekannya tergerak untuk turut meramaikan pasar ini dengan konsep yang berbeda.

“Kafe ini kurang lebih sudah berdiri selama satu tahun. Nama Tiga Huruf sendiri kami ambil dari kata DOA, karena menurut kami segala sesuatu itu berawal dari sebuah doa,” lanjut Edvin, mengungkapkan filosofi sederhana namun mendalam yang melandasi bisnisnya.

Nama yang singkat dan sarat makna ini menjadi salah satu elemen unik yang membedakan Tiga Huruf sejak awal.

Membangun Kesadaran Merek yang Tepat Sasaran

Kesadaran merek menjadi satu hal yang sangat krusial dalam menjalankan sebuah bisnis. Tiga Huruf sendiri ingin menjangkau target pasar di lingkup anak muda dengan gaya pakaian ‘skena’ karena dianggap kontras dari segi fashion.

“Harapan kami, Tiga Huruf bisa menjadi tempat dimana orang-orang bisa saling membangun relasi,” ungkap Edvin.

Untuk mencapai target tersebut, Tiga Huruf memilih gaya komunikasi yang simple dan to the point.

“Salah satu strategi komunikasi yang diterapkan yaitu kami fokus melakukan komunikasi secara spesifik kepada target market utama kami. Sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima” jelas Edvin.

Membedakan Diri dan Meraih Loyalitas Pelanggan

Dengan menjamurnya kedai kopi di Bandung, Tiga Huruf menyadari betul pentingnya memiliki nilai yang membedakan diri dari para pesaing.

“Menurut saya karena sudah banyak sekali coffee shop yang ada di Bandung, kita harus punya value tersendiri. Selain rasa yang sudah pasti harus enak, value kedua di Tiga Huruf bisa dilihat dari tempatnya,” ungkap Edvin.

Konsep ruang terbuka dengan sentuhan alam menjadi daya tarik utama Tiga Huruf. Masyarakat disuguhkan dengan suasana yang teduh dan asri ketika berkunjung ke Tiga Huruf karena banyaknya pepohonan yang ditanam disini.

Strategi brand awareness yang diterapkan pun terbilang unik. Tiga Huruf memilih untuk menggandeng para pecinta kopi dan mengundang mereka untuk mempromosikan kafe secara natural melalui unggahan foto kegiatan mereka.

“Menurut saya, konten yang natural akan lebih berpengaruh untuk mencapai tujuan kami,” imbuh Edvin

Menaklukkan Tantangan dan Membangun Tim Solid

Perjalanan membangun Tiga Huruf tentu tidak selalu mulus. Edvin mengungkapkan dua tantangan terbesar yang pernah mereka hadapi.

“Pertama adalah omset. Bagaimana caranya agar masyarakat tetap datang di tengah maraknya coffee shop baru. Langkah yang kami lakukan adalah marketing secara terus menerus. Satu insight menarik, media sosial kami
harus selalu ramai. Karena itu, kami rutin mengundang KOL (Key Opinion Leader) agar setiap hari selalu ada promosi tentang Tiga Huruf,” katanya

Tantangan kedua adalah membangun tim internal yang solid dengan rasa memiliki dan saling mendukung. Kesadaran akan pentingnya sumber daya manusia dan budaya kerja yang positif menjadi pondasi penting bagi
keberlangsungan bisnis.

Beradaptasi dengan Tren tanpa Kehilangan Identitas

Di era perubahan tren pasar dan preferensi konsumen yang begitu cepat, kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci. Edvin memberikan contoh bagaimana Tiga Huruf menyikapi hal ini.

“Kalau kita lihat dari tren sekarang yang sedang ramai dibahas itu ‘Matcha’. Untuk menu matcha ini sudah ada sejak Tiga Huruf ini buka, tapi kita belum meng-highlight dari section matcha-nya sendiri. Planning kita untuk kedepannya, menu matcha ini akan kita highlight dan dibuat section menu-nya sendiri agar memudahkan para customer memilih pilihan menunya,” katanya

Selain itu, Tiga Huruf juga merespons tren kuliner yang lebih luas.

Baca Juga:

UMKM Kopi Gerobakan, Kopi Sanger

Ketua DPRD Kota Bandung Ungkap Strategi Komunikasi Efektif dalam Sukseskan Kampanye Pemilu 2024

“Selain matcha, yang sedang ramai dibicarakan juga ada ‘Cheesecake’. Awalnya kita mempertimbangkan untuk
memunculkan menu cheesecake ini. Sampai akhirnya kita bisa launching menu cheesecake yang belum ada dari menu sebelumnya. Terkadang kita memang harus riding the wave tapi tanpa melupakan identitas kita sendiri itu siapa,” tegas Edvin, menunjukkan keseimbangan antara mengikuti tren dan mempertahankan ciri khas merek.

Di akhir perbincangan, Edvin berbagi pesan berharga bagi para calon pengusaha UMKM.

“Pertama, jangan terlalu banyak berpikir atau overthinking. Coba untuk lebih banyak action agar semuanya berjalan sesuai planning. Kedua, saya mendapatkan panutan yaitu Sedikit beda itu lebih baik, dibandingkan sedikit lebih baik. Jadi, intinya kalau kalian mau membuat sebuah produk, buatlah produk tersebut terlihat lebih beda, bukan hanya lebih baik. Karena kebanyakan orang lebih ingin mencari experience-nya dan setiap orang punya preferensi tersendiri,” katanya.

Pesan ini merangkum filosofi Tiga Huruf yang mengedepankan keunikan dan pengalaman sebagai kunci untuk menarik dan mempertahankan pelanggan di tengah pasar yang kompetitif.

Kisah Tiga Huruf di Bandung menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk berani tampil beda, membangun komunikasi yang efektif, dan terus beradaptasi demi meraih kesuksesan.

Penulis:

Universitas Indonesia Membangun (Inaba)

Agustina Merawati P

Azzahra Hasna Alifah

Ika Karima

Exit mobile version