BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dalam usia yang masih sangat belia, Lamine Yamal berhasil mengukir sejarah di panggung sepak bola dunia dengan meraih Kopa Trophy.
Lamine Yamal resmi menjadi peraih Kopa Trophy termuda, sebuah penghargaan yang dianugerahkan kepada pemain muda terbaik di bawah usia 21 tahun yang bermain di Eropa.
Penganugerahan Lamine Yamal sebagai peraih Kopa Trophy ini berlangsung pada acara Ballon d’Or 2024 yang diselenggarakan di Theatre du Chatelet, Paris, Senin (28/10/2024) malam.
Lamine Yamal, yang baru berusia 17 tahun, sukses mengungguli para nominasi berbakat lainnya seperti Arda Guler, Kobbie Mainoo, Savinho, dan rekannya sesama pemain Barcelona, Pau Cubarsi.
Kemenangan ini menjadikannya pemain termuda yang pernah memenangkan Kopa Trophy sejak penghargaan ini pertama kali diperkenalkan pada 2018.
Hingga saat ini, rentang usia pemenang Kopa Trophy biasanya berkisar antara 18 hingga 20 tahun, menjadikan Yamal sebagai fenomena baru di kancah sepak bola muda.
Keberhasilan Yamal dalam memenangkan penghargaan ini sesungguhnya tidak mengejutkan bagi banyak penggemar sepak bola.
Kemunculannya pada awal 2023 bersama Barcelona sudah langsung menarik perhatian, terutama dengan sejumlah catatan rekor yang ia torehkan di level klub dan tim nasional.
Prestasi paling mentereng yang berhasil ia capai adalah membawa Timnas Spanyol menjadi juara Euro 2024, memperkuat posisinya sebagai talenta muda berbakat.
Yamal kini mengikuti jejak pendahulunya di Barcelona, Pedri dan Gavi, yang masing-masing memenangkan Kopa Trophy pada tahun 2021 dan 2022.
Kesuksesan ini membuktikan konsistensi akademi Barcelona dalam melahirkan pemain-pemain muda berkualitas yang mampu berkiprah di level internasional.
BACA JUGA: Penyerang Barcelona Lamine Yamal Ukir Rekor Fantastis di Liga Champions
Ada momen menarik ketika Didier Drogba, host acara tersebut, menantang Yamal untuk memenangkan Ballon d’Or di masa depan dan menjadi peraih termuda penghargaan itu.
Dengan senyum malu-malu, Yamal tidak langsung memberikan jawaban pasti, tetapi tantangan tersebut tentu menjadi motivasi baru baginya.
Jika Yamal terus menunjukkan performa gemilang dan konsisten baik di level klub maupun tim nasional, tidak menutup kemungkinan ia akan memecahkan rekor sebagai peraih Ballon d’Or termuda.
Sebagai catatan, rekor pemenang Ballon d’Or termuda saat ini masih dipegang oleh Ronaldo Nazario, yang meraih penghargaan tersebut pada usia 21 tahun pada 1997.
Kemenangan Ronaldo kala itu menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah sepak bola. Kini, banyak mata tertuju pada Lamine Yamal, apakah ia mampu menyaingi atau bahkan memecahkan rekor tersebut di masa depan.
Di ajang Ballon d’Or 2024, Yamal juga berhasil masuk dalam peringkat ke-8 dalam nominasi pemenang Ballon d’Or senior.
(Budis)