Kominfo Gelar Forum Diskusi Literasi Demokrasi “Kolaborasi Anak Muda Untuk Kesejahteraan Papua”

Penulis: Anisa

kominfo
(Dok.
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyelenggarakan Forum diskusi Literasi Demokrasi dengan tema “Kolaborasi Anak Muda Untuk Kesejahteraan Papua” di Bandung, Jawa Barat, (3/4/2024).

Kegiatan ini melibatkan perwakilan mahasiswa asal Papua yang ada di Bandung dan sekitarnya. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo, Dr. Usman Kansong dalam sambutannya menyebutkan, tiga pilar penting yang membentuk masa depan bangsa kita, yakni pemuda, kolaborasi, dan demokrasi.

Usman mencontohkan, di Jayapura, Provinsi Papua, Papua Youth Creative Hub (PYCH) menjadi bukti potensi kolaborasi para pemuda. Terinspirasi oleh visi Presiden Joko Widodo, PYCH menumbuhkan bakat, kreativitas, dan inovasi. Tempat di mana pikiran-pikiran muda bertemu, diberdayakan oleh gairah dan dipandu oleh misi dan visi Indonesia Emas 2045.

Di lubuk hati orang Papua, ada sebuah ungkapan yang menggema dari generasi ke generasi: Satu tungku tiga batu. Peribahasa kuno ini melambangkan persatuan, ketahanan, dan harmoni. Bayangkan sebuah tungku tradisional dengan tiga batu yang menopang satu kuali.

kominfo
(Dok. Kominfo)

“Setiap batu mewakili keyakinan yang berbeda: Islam, Kristen, dan Katolik. Hidup berdampingan dalam keberagaman dengan harmoni sebagai kuali. Tantangan kita adalah menjaga keseimbangan yang rapuh ini, memastikan tidak ada batu yang goyah, tidak ada api yang padam” tegasnya.

Untuk itu, Usman mengharapkan, sebagai pemimpin muda, mari kita peluk semangat kolaborasi ini. Mari kita membangun jembatan antara budaya, agama, dan negara. Bersama-sama, kita dapat membentuk Indonesia yang lebih kuat di mana keberagaman adalah kekuatan terbesar kita.

Dalam kegiatan diskusi tersebut menghadirkan dua orang narasumber yakni Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, SH., S.Sos., M.Si.  dan Muhammad Rizal Akbar Yelipele (Ijal Papua), Komika dan influencer.

Bicara tentang kolaborasi kreatif anak muda Papua, Ijal Papua yang merupakan komika dan influencer menjelaskan bahwa sebagai orang Papua yang tinggal di Bandung, ia mencoba untuk menjadi lebih kreatif. Ia melakukan banyak hal, mulai dari berbisnis hingga menjadi komika yang berkecimpung dalam dunia stand up comedy.

“Saya pikir saya akan habis kalau saya masih mengikuti cara yang sama (dengan komika terdahulu). Jadi sebagai orang yang tinggal di Bandung, tapi orang Papua, saya bikin sendiri namanya ‘Si Pace Sunda’, mengangkat materi stand up Sunda dengan Papua, ramai dan naiknya cepat,” jelasnya soal kiprahnya dalam stand up comedy.

Sedangkan Dr. Dadang menanggapi hal tersebut mengungkapkan bahwa memang orang Sunda atau orang daerah mana pun cenderung lebih menerima orang luar yang terasa dekat secara komunikasi, misalnya dengan penggunaan bahasa daerahnya.

Hal tersebut menurut Dadang adalah bagian dari keterbukaan, walaupun belum optimal, mari kita optimalkan. Mungkin ada paguyuban atau misalnya ketika membuat konten, teman-teman Papua lainnya bisa bergabung. Kolaborasi seperti itu menjadi sangat penting. Selain itu peran pemerintah juga dibutuhkan untuk menjembatani.

“Harus ada kolaborasi. Dan terpenting adalah adanya komunikasi yang baik. Kemudian pemerintah juga harus hadir memberikan support, memfasilitasi dan lain – lain,” jelas Dadang.

Kolaborasi sangat penting di semua bidang karena dapat meningkatkan produktivitas, mengidentifikasi bagian mana yang memerlukan bantuan dari orang-orang dengan keahlian berbeda.

Kolaborasi juga mengajarkan kita akan perbedaan dalam diri masing-masing individu dan menyadarkan bahwa manusia adalah makhluk yang unik sehingga dengan kolaborasi bisa tercipta kreatifitas yang luar biasa.

Terkait dengan keterlibatan anak muda dalam demokrasi, Dadang menyampaikan bahwa ada perbedaan akses di masa anak muda sekarang lebih berpeluang untuk menjadi aktivis dalam konteks politik dan demokrasi.

“Sebagian besar yang mendinamisasikan politik demokrasi itu anak muda. Tinggal bagaimana mereka tidak hanya sebagai partisipan tetapi juga mempunyai peluang untuk menjadi pemimpin. Anak muda harus lebih berani lagi.”

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Vadel Badjideh
Sidang Perdana Kasus Asusila Vadel Badjideh: Mengaku Lancar dan Meminta Maaf
Harga ChatGPT Plus
ChatGPT Bikin Malas Berpikir? Studi MIT Ungkap Fakta Mengejutkan
Surat Pemakzulan Gibran
Ketua MPR Ahmad Muzani Belum Terima Laporan Surat Pemakzulan Gibran
Revitalisasi Tambak Pantura - Dok KKP
Revitalisasi Tambak Pantura Sasar Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu
inggris beli jet F‑35A
Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

3

Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

4

Bandung Siap Luncurkan Angkot Pintar Berbasis Aplikasi, Penumpang Dijemput di Titik Terdekat!

5

Perkuat Kolaborasi, BPJS Ketenagakerjaan Bandung Suci Gelar Gathering Bersama Agen PERISAI
Headline
Plat Injak Jembatan Pemkot Cimahi Ambles
Tergerus Air, Plat Injak Jembatan Pemkot Cimahi Ambles
William Marcilio Jadi Rekrutan Asing Anyar Persib Bandung
Lewat Mobitron, William Marcilio Jadi Rekrutan Asing Anyar Persib Bandung
jenderal Iran
Jenderal Iran Tampil di Publik Usai Dikabarkan Tewas Akibat Bom Israel
Ridwan Kamil Gugat Lisa Mariana
Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.