BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Setelah sukses menggarap film-film horor yang mengguncang layar lebar seperti Pemandi Jenazah dan Sijjin, sutradara Hadrah Daeng Ratu kembali menghadirkan karya mencekam terbaru berjudul Kitab Sijjin dan Illiyyin.
Mengusung tema horor religi yang kuat, film ini siap tayang serentak di bioskop mulai (17/7/2025) mendatang, dan digadang-gadang menjadi salah satu tontonan yang tak boleh dilewatkan oleh pecinta genre horor Indonesia.
Film ini diproduksi oleh Rapi Films, dengan skenario ditulis oleh Lele Laila. Penulis yang sudah berpengalaman dalam menggarap cerita-cerita mistis yang memiliki kedalaman spiritual.
Sinopsis
Kitab Sijjin dan Illiyyin bukan hanya sekadar film horor biasa, melainkan mengangkat konsep dua kitab dalam ajaran Islam yang sering kali disebut dalam konteks kehidupan setelah mati.
Pendekatan ini memberikan dimensi baru dalam genre horor lokal, yakni menempatkan unsur keimanan dan moral sebagai titik tekan dari cerita.
Secara garis besar, Kitab Sijjin dan Illiyyin bercerita tentang seorang perempuan yang melakukan praktik ilmu hitam untuk menyantet sebuah keluarga.
Santet itu bukan hanya menyebabkan penderitaan fisik, tapi juga menghadirkan berbagai kejadian gaib yang mengancam keselamatan para anggota keluarga secara bertubi-tubi.
Dalam situasi mencekam dan penuh ketakutan, keluarga tersebut akhirnya mencari bantuan kepada seorang tokoh agama.
Mereka melakukan rukiyah dan pembersihan spiritual demi mengusir gangguan makhluk halus yang mengintai. Namun, pertanyaannya akankah usaha mereka cukup untuk menyelamatkan seluruh keluarga dari kekuatan jahat yang telah terlanjur masuk? Atau justru, kitab Sijjin telah lebih dulu mencatat takdir mereka?
Baca Juga:
Sinopsis Film Ejen Ali: The Movie 2, Akan Tayang Akhir Juni 2025!
Film Dokumenter Suku Iban Karya Mahasiswa UI Dapat Pengakuan Dunia
Pemain film
Deretan pemain yang terlibat dalam film ini juga tak main-main. Nama-nama beken seperti Yunita Siregar, Tarra Budiman, Djenar Maesa Ayu, Dinda Kanya Dewi, Eduward Manalu, dan Kawai Labiba dipercaya untuk menghidupkan ketegangan dalam film yang sarat dengan pesan moral dan nilai spiritual ini.
Kehadiran Hadrah Daeng Ratu di kursi sutradara kembali membuktikan bahwa horor Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan jump scare semata.
Dengan reputasi Hadrah yang telah dikenal piawai membangun atmosfer horor yang mencekam sekaligus menyentuh sisi emosional, film ini sangat dinantikan.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)