Site icon Teropong Media

Kisah Inspiratif UMKM: Bandeng Presto Dapur Mamah Ninis, Bertahan dari Pandemi hingga Kini

Bandeng-Presto

(wiratech)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang melanda sejak 2020, banyak orang kehilangan pekerjaan dan dibatasi aktivitasnya.

Namun, bagi Neni Rohaeti, situasi itu justru menjadi titik awal lahirnya sebuah usaha kuliner rumahan yang kini dikenal sebagai Bandeng Presto Duri Lunak Dapur Mamah Ninis.

Wawancara yang dilakukan pada Kamis, 8 Mei 2025, bersama Ibu Neni mengungkap perjalanan usaha yang dimulai dengan keberanian mencoba dan keyakinan untuk membantu perekonomian keluarga.

“Awalnya saat pandemi, saya dibatasi untuk keluar rumah. Dari situ saya coba-coba bikin bandeng presto. Alhamdulillah bisa bertahan, dan bahkan menambah penghasilan keluarga,” ungkapnya.

Kini, produk utama usahanya adalah bandeng presto duri lunak, yang kemudian berkembang menjadi varian baru yaitu bandeng isi. Keistimewaan dari produk ini adalah bisa dikonsumsi oleh semua kalangan usia, mulai dari balita hingga lansia.

Bahkan, seluruh bagian ikan dari kepala hingga ekor bisa dimakan karena teksturnya yang lunak. Target utama dari usaha ini adalah ibu-ibu rumah tangga.

Baca Juga:

Strategi Menjadi Market Leader yang Sukses

Yang luar biasa, seluruh proses produksi dilakukan sendiri oleh Ibu Neni mulai dari membersihkan ikan, membumbui, memasak, hingga pengemasan. Ini menunjukkan dedikasi dan ketekunannya dalam menjaga kualitas produk.

Seperti pelaku usaha lainnya, Ibu Neni pun menghadapi tantangan.

“Kadang pembeli sepi dan produk masih banyak. Tantangan lainnya juga kalau ikan untuk diolah susah dicari,” ujarnya.

Namun, ia tidak menyerah. Ia terus memasarkan produknya secara offline melalui bazar UMKM, serta menggunakan grup WhatsApp untuk menjangkau pelanggan lebih luas.

Harapannya sederhana tapi kuat: agar usaha ini bisa berkembang lebih jauh dan makin diminati
banyak orang. Kisah Ibu Neni adalah contoh nyata bahwa dari keterbatasan bisa lahir peluang, asal
kita mau mencoba dan tetap konsisten.

Penulis:

Universitas Indonesia Membangun (Inaba)

Wahyu syaefulloh, Irfan fadillah, Sofia salsabila

Exit mobile version