Site icon Teropong Media

Kenali Gejala dan Penyebab Body Dysmorphic Disorder yang Dapat Mengecam Nyawa

Body Dysmorphic Disorder

Pengidap Body Dysmorphic Disorder Akan Lebih Sering Tidak Percaya Diri Terhadap Fisiknya. (Sumber Foto: Pexels)

BANDUNG,TM.ID: Body Dysmorphic Disorder (BDD) atau Gangguan Dismorfik Tubuh ialah kondisi kesehatan mental yang biasa terjadi pada usia 15-30 tahun. Kondisi kesehatan tersebut biasanya ditandai dengan kecemasan berlebihan terhadap kekurangan atau ketidaksempurnaan pada penampilan fisik seseorang.

BDD biasanya akan memberikan dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari bagi penderitanya. Berikut ini akan dibahas gejala, dampak serta penyebab terjadinya gangguan BDD

Gejala dan Dampak Psikologis

Penderita BDD seringkali mengalami rasa malu dan ketidaknyamanan terhadap penampilan fisiknya yang dianggap buruk, sehingga mereka cenderung menghindari situasi sosial.

Selain itu, operasi plastik sering menjadi pilihan bagi mereka untuk memperbaiki penampilan, meskipun hal ini tidak selalu memberikan solusi yang memuaskan.

Karakteristik BDD mirip dengan gangguan makan dalam hal pandangan negatif terhadap penampilan fisik. Namun, perbedaannya terletak pada fokus kekurangan fisik, seperti keriput, rambut rontok, paha yang besar, atau bentuk hidung pesek, bukan pada berat badan dan bentuk tubuh secara keseluruhan.

Penyebab Body Dysmorphic Disorder

Penyebab utama BDD masih belum dapat dipastikan secara pasti, tetapi diduga melibatkan kombinasi beberapa faktor, termasuk faktor genetik, kelainan struktur otak, dan pengaruh lingkungan.

Beberapa kondisi seperti gangguan kecemasan atau depresi, sifat perfeksionis, serta tekanan dari lingkungan dapat memicu munculnya gangguan dismorfik tubuh.

Gejala Umum Body Dysmorphic Disorder

Penderita BDD memiliki pikiran negatif atau kecemasan terhadap kekurangan pada anggota tubuh tertentu, seperti wajah, kulit, rambut, payudara atau alat kelamin, dan tungkai.

Beberapa tanda yang dapat diidentifikasi meliputi perilaku seperti sering bercermin, menyembunyikan bagian tubuh yang dianggap tidak sempurna, meminta penegasan dari orang lain, dan tindakan pengukuran berulang pada area tubuh tertentu.

BACA JUGA: Mengatasi Kecemasan pada Anak atau Anxiety Disorder

Waktu Harus Menghubungi Dokter

Jika seseorang mengalami perilaku yang tidak wajar dalam menilai penampilan. Terutama jika hal tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari, pekerjaan, atau hubungan sosial, segera konsultasikan ke dokter.

Penderita BDD harus mendapat dukungan yang baik dari lingkungan sekitar mengenai kondisi fisiknya. BDD dapat menyebabkan dampak psikologi yang serius, dan beresiko memiliki ide untuk bunuh diri. Sehingga keluarga, teman, kerabat perlu memahami penanganan penderita Body Dysmorphic Disorder. Sebab BDD perlu  pendekatan holistik yang memberi dukungan psikologis dan mungkin terapi kognitif perilaku.

 

(Vini/Usk)

Exit mobile version