JAKARTA,TM.ID: Kejadian phishing menjadi sangat umum di kalangan masyarakat luas, terutama melalui berbagai platform seperti WhatsApp. Phishing adalah tindakan penipuan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan data pribadi seseorang, dan saat ini seringkali terjadi melalui pesan di aplikasi chat.
Artikel ini akan mengulas fenomena phishing ini, cara-cara penipu melakukannya, dan langkah-langkah yang dapat kita ambil untuk melindungi diri dari ancaman ini.
Fenomena Phishing Melalui WhatsApp
Phishing melalui pesan WhatsApp adalah tindakan penipuan yang sangat meresahkan. Banyak orang yang menerima pesan phishing tanpa menyadarinya, dan hal ini bisa sangat berbahaya. Phishing bertujuan untuk memancing orang memberikan informasi pribadi, termasuk nama, usia, alamat, username, password akun, bahkan data finansial seperti kartu kredit dan rekening mobile.
Phishing merupakan tindakan penipuan yang dilakukan dari jarak jauh dengan berbagai modus yang berbeda. Pelaku phishing seringkali memanfaatkan media sosial yang sering kita gunakan, seperti WhatsApp. Mereka akan berpura-pura sebagai entitas yang sah, seperti instansi yang berwenang, untuk membangun kepercayaan korban.
Setelah mengirim pesan melalui chat WhatsApp, pelaku biasanya akan mengirimkan file dokumen atau link yang mengarahkan korban untuk mengkliknya. Dari sana, pelaku dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang korban.
BACA JUGA: Apa Itu Serangan Phising? Ini Jenis dan Cara Menghindarinya
Modus Phishing
Berikut adalah 7 modus phishing yang sering dilakukan melalui pesan WhatsApp:
- Kode OTP Nyasar: Pelaku akan mengaku salah mengimput nomor penerima kode OTP yang seharusnya dikirimkan ke orang lain. Mereka akan meminta kita untuk melakukan apa yang diminta atau mengirimkan ulang kode yang telah diterima.
- Kurir Paket Palsu: Pelaku berpura-pura sebagai kurir yang mengantarkan paket. Mereka mengirimkan file dokumen yang dianggap sebagai bukti resi paket.
- Undangan Pernikahan Palsu: Pelaku mengirimkan file dengan format aplikasi yang berisi undangan pernikahan palsu dengan pesan teks yang mengundang kita hadir.
- Costumer Service Bank Palsu: Penipu berpura-pura sebagai customer service bank yang ingin berkomunikasi dengan kita. Mereka mengirimkan format aplikasi berupa dokumen surat bank dengan alasan transaksi yang harus diubah.
- Berpura-pura Menjadi Pihak Kepolisian: Pelaku berpura-pura sebagai pihak kepolisian yang mengirim surat tilang elektronik karena dugaan pelanggaran lalu lintas. Mereka meminta korban untuk membuka dokumen yang berisi surat tilang palsu.
- Link Hadiah atau Giveaway Palsu: Phishing seringkali terjadi melalui pesan teks yang menampilkan link berisi hadiah, giveaway, atau promo produk. Korban diminta untuk mengklik link tersebut, dan dari situ, informasi pribadi dicuri.
- Tagihan Listrik Palsu: Penipu mengirimkan tagihan listrik palsu dan mengancam untuk mematikan daya jika tagihan tersebut tidak dibayar segera.
Langkah Pencegahan
Phishing melalui WhatsApp merupakan ancaman serius bagi keamanan data pribadi kita. Untuk melindungi diri dari phishing, kita perlu berhati-hati saat menerima pesan dari sumber yang tidak dikenal, selalu memeriksa izin yang diminta oleh aplikasi, dan waspada terhadap tawaran atau link yang terlalu menggiurkan.
Jika kita mencurigai adanya upaya phishing, sebaiknya kita tidak mengklik link tersebut atau memberikan informasi pribadi. Penting untuk selalu membagikan informasi sensitif dengan sangat hati-hati.
Phishing adalah ancaman yang terus berkembang, tetapi dengan kewaspadaan dan pengetahuan, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan data pribadi dari upaya penipuan ini.
(Budis)