BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) tutup sementara operasionalnya menyusul konflik internal antara dua pihak yang sama-sama mengklaim sebagai manajemen sah lembaga konservasi tersebut.
Penutupan dilakukan sebagai langkah antisipatif agar pengunjung tidak terdampak langsung oleh ketegangan yang terjadi di internal pengelola.
“Kalau ada pengunjung, dampaknya lebih buruk. Jadi kita tutup saja agar pengunjung tidak stres,” kata Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafii, di Bandung, Kamis (3/7/2025).
Sulhan menyatakan penutupan berlaku mulai hari ini, namun diharapkan hanya bersifat sementara. “Kita tutup mungkin hari ini. Semoga hanya hari ini saja karena kita akan menyelesaikan masalah ini hari ini juga,” ujarnya.
Meski ditutup untuk umum, Sulhan memastikan perawatan dan pemberian pakan satwa tetap berjalan normal.
“Perawatan di Bandung Zoo berjalan seperti biasa,” tegasnya.
Konflik Picu Kematian Satwa
Sulhan mengungkapkan, sejak konflik manajemen merebak, setidaknya tujuh satwa dilaporkan mati. Ia menduga lemahnya koordinasi akibat dualisme kepengurusan menjadi penyebabnya.
“Total tujuh satwa. Sejak 20 Maret, ada beberapa burung dan seekor Binturong yang mati,” jelasnya.
BACA JUGA
Kisah Pilu Si Mazda Siamang Penghuni Bandung Zoo yang Depresi Usai Tersengat Listrik
Pemkot Bandung Siap Ambil Alih
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyatakan kesiapannya mengambil alih pengelolaan Bandung Zoo jika konflik internal tidak segera diselesaikan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya keberlangsungan hidup satwa-satwa di kebun binatang tersebut.
“Sikap Pemkot jelas. Kami pemilik lahan dan akan menjadi wasit. Jika internal yayasan tidak mampu menyelesaikan konflik, kirim surat, kibarkan bendera putih ke Pemkot, maka kami akan mengambil alih,” tegas Farhan.
Farhan berharap kedua pihak segera menemukan titik damai agar operasional Bandung Zoo dapat kembali normal tanpa gangguan.
(Aak)