Kamitetep Bisa Picu Penyakit Kulit, Ini Tanda dan Gejalanya!

Penulis: Anisa

gigitan kamitetep
(BugGuide)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kamitetep (Phereoeca uterella) adalah spesies ngengat yang berasal dari famili Tinedae dan ordo Lepidoptera, sama halnya seperti kupu-kupu.

Serangga ini ditemukan dalam bentuk larva atau ulat dalam kepompong sehingga beberapa kalangan juga menyebutnya sebagai ulat kantong atau bagworm.

Kepompong ini berbentuk seperti biji labu yang pipih dan lunak. Kepompong ini terbentuk dari serat sutra, pasir, tanah, hingga rambut manusia. Kamitetep umumnya tinggal di sejumlah bagian rumah yang lembap, berdebu, dan gelap, misalnya dinding, lemari, dan bawah kasur.

Masalah kulit

Makanan utama kamitetep adalah serat sutra dan jaring laba-laba. Hal ini membuat serangga ini bisa menjadi hama karena bisa merusak pakaian berbahan sutra atau wol.

Pada dasarnya, kamitetep ini tidak berbahaya bagi manusia. Masalah kulit yang terjadi umumnya bukan karena gigitan kamitetep, tetapi kemungkinan disebabkan oleh bulu yang terdapat padanya.

Melansir DermNet NZ, sebagian spesies ulat bisa mengembangkan duri atau bulu halus sebagai cara untuk mempertahankan diri dari pemangsa. Bulu halus yang mungkin beracun ini akan secara langsung mengiritasi dan menimbulkan sejumlah gejala, seperti kulit gatal dan bengkak.

Tanda dan Gejala Penyakit Kulit Akibat Kamitetep

Reaksi kulit terhadap sengatan bulu halus dari serangga ini biasanya cukup ringan dan tidak separah gigitan serangga lain, seperti lebah, tawon, atau kutu kasur.

Namun, respons imun tubuh terhadap racun ini bisa menyebabkan ruam dan gangguan kulit lainnya yang dapat berlangsung dalam hitungan jam hingga hari.

Sejumlah tanda dan gejala penyakit kulit akibat sengatan kamitetep, antara lain:

  • kemerahan,
  • kulit gatal,
  • sakit dan nyeri,
  • pembengkakan pada area sengatan, dan
  • sensasi terbakar.

Selain gangguan pada kulit, sengatan ulat bulu dapat menimbulkan reaksi alergi parah atau syok anafilaksis pada sebagian orang.

BACA JUGA: Simak, Jenis Gigitan Serangga dan Cara Mengatasinya!

Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang parah, seperti mual, muntah, detak jantung tidak beraturan, kesulitan bernapas, mengi, hingga kehilangan kesadaran.

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Doa menyembelih hewan kurban
Panduan Lengkap Tata Cara, Niat dan Doa Menyembelih Hewan Kurban
yashica_fx-d_serial_253099_202206261202
Yashica FX-D: Kamera Retro Kekinian yang Bikin Feed Instagram Makin Estetik
Ikan Kiamat
CEK FAKTA: Penampakan Ikan Kiamat Gegerkan Dunia
01hvagq5dvh980myy2j6
Kayla Harrison Dihujani Tuduhan Steroid, Reaksinya Bikin Publik Terdiam!
masuk sekolah jam 6 pagi-1
Ini Respon Wamendikdasmen Soal Masuk Sekolah Jam 6 Pagi
Berita Lainnya

1

Suasana Asri di Pesawahan Kaki Gunung Malabar

2

Mahasiswa UNIBI Antusias Ikuti Creative Workshop JNE dan Siap Berkarya di JNE Content Competition: Inspirasi Tanpa Batas

3

Farhan Ingatkan Warga Potong Hewan Kurban di RPH Agar Sesuai Syariat

4

Mulai Juli 2025, Jam Masuk Sekolah di Jawa Barat Ditetapkan Pukul 06.30 WIB

5

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!
Headline
Korban pencabulan guru ngaji garut
Polres Garut Buka Posko Pengaduan Korban Pencabulan Guru Ngaji, Hubungi Nomor Ini!
pencarian korban longsor cirebon
Pencarian Hari Keenam: 4 Korban Longsor Cirebon Belum Ditemukan, Tim Pencari Dihantui Longsor Susulan
Creative Workshop JNE Content Competition
Creative Workshop JNE Content Competition "Inspirasi Tanpa Batas" Disambut Semangat Mahasiswa Universitas Bhakti Kencana
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 
Masa Depan Beckham Putra di Persib Akhirnya Terjawab 

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.