Site icon Teropong Media

Jokowi Angkat Bicara Soal Tundingan Kerahkan Partai Cokelat di Pilkada 2024

Kelemahan Riset OCCRP

Mantan Presiden Joko Widodo ketika memberi keterangan di Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/10/2024) (Dok. RRI)

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo menyikapi soal tudingan terkait dirinya mengerahkan partai coklat (parcok) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sumatera Utara.

Diketahui, Partai Cokelat atau Parcok adalah istilah yang belakangan diasosiasikan dengan aparat kepolisian.

Namun, saat ditanyakan awak media, Jokowi mengarahkan jawaban ke calon gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution, yang juga merupakan menantunya tersebut.

“Tanyakan ke Pak Bobby,” kata Jokowi saat berkunjung ke Kota Medan, Jumat (29/11/2024).

“Itu dibuktikan saja, jangan hanya tunduhan -tuduhan,” jelasnya.

Selain itu, Jokowi juga meminta pihak yang merasa keberatan untuk melaporkan masalah itu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau membawa perkara tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).

“Dilaporkan saja ke Bawaslu kan ada mekanismenya, dan bawa saja ke MK ada mekanismenya,” ucap Jokowi.

Hal itu disampaikan usai Jokowi disebut -sebut menggunakan partai cokelat untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya di pemilihan gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Tak hanya itu, Jokowi juga dituduh melakukan hal yang sama untuk memenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto menunding aparat kepolisian telah menyalahgunakan kekuasaan dalam Pilkada serentak 2024.

BACA JUGAGibran Rakabuming Datang ke Rapimnas Golkar, Prabowo Subianto: Keputusan Luar Biasa

“Kami menerima begitu banyak laporan -laporan tentang penyalahgunaan kekuasaan dari Polri. Semula kami menyebut sebagai oknum,” kata Hasto , Rabu (20/11/2024).

“Tetapi melihat terjadi di banyak wilayah maka itu tidak lagi oknum,” tegasnya.

 

(Agus Irawan/Usk)

Exit mobile version