Site icon Teropong Media

Johann Zarco Frustrasi, Honda Masih Terjebak di Masa Lalu MotoGP

Johann Zarco (Foto: MotoGP).

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Akhir pekan di Mugello bukan sekadar akhir pekan biasa bagi Johann Zarco. Bagi pembalap Prancis itu, Grand Prix Italia adalah pengingat menyakitkan bahwa Honda belum benar-benar siap bersaing di era modern MotoGP, di mana adaptasi cepat, data presisi, dan respons terhadap karakteristik lintasan menjadi segalanya.

Zarco, yang sempat bersinar di Le Mans dan tampil kompetitif di Silverstone, kembali terpuruk. Bukan hanya gagal mencetak poin, ia juga merasakan bagaimana motornya tak mampu memberi rasa percaya diri bahkan untuk sekadar bertahan di posisi 10 besar.

“Motornya tidak mau masuk tikungan. Selalu selip. Sensasinya mirip dengan Aragon dan itu buruk,” keluhnya.

Saran radikal pun muncul, jadikan Mugello sebagai lintasan uji utama Honda. Sebuah proposal yang menggambarkan frustrasi sekaligus kegelisahan, jika tidak bisa menang di Mugello, setidaknya pahami kenapa motor begitu kesulitan di sana.

Baca Juga:

Joan Mir Ingin Honda Konsisten di MotoGP 2025

Di sisi lain, Honda bukan satu-satunya pabrikan Jepang yang menderita. Yamaha juga tampak tertatih. Hanya Miguel Oliveira yang mampu menyelamatkan muka M1, itu pun dengan finis ke-13, jauh dari papan atas yang kini didominasi Ducati, KTM, dan Aprilia.

Lebih dari sekadar masalah teknis, Honda dan Yamaha terlihat tertinggal dalam hal pendekatan pengembangan. Sementara pabrikan Eropa gesit merespons feedback pembalap, menggunakan data uji coba yang luas dan beragam, dua raksasa Jepang ini tampak masih terpaku pada pola lama.

Zarco mungkin hanya satu suara, tapi suaranya mencerminkan realita yang lebih besar, MotoGP bukan lagi tentang tradisi, melainkan soal kecepatan belajar.

(Budis)

Exit mobile version