BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Penyakit malaria dan DBD (Demam Berdarah Dengue), merupakan penyakit yang sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk.
Namun, kedua penyakit ini disebarkan oleh jenis nyamuk yang berbeda. Malaria disebarkan oleh nyamuk Anopheles, sedangkan DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Kemudian, penyebab malaria yaitu adanya infeksi parasit Plasmodium, sedangkan demam berdarah dipicu oleh infeksi virus Dengue.
Kedua jenis nyamuk tersebut berkembang biak di genangan air bersih, sehingga menjaga kebersihan lingkungan dan menutup tempat penampungan air menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran kedua penyakit tersebut. Nyamuk Anopheles, yang menyebabkan malaria, diketahui sangat aktif pada pagi dan sore hari. Berbeda dengan nyamuk Aedes, yang lebih aktif pada siang hari.
Perbedaan Gejala Malarian dan DBD
1. Malaria
Gejala malaria biasanya muncul setelah 10 hari hingga 4 minggu pasca infeksi parasit, dan dalam beberapa kasus, bisa muncul beberapa bulan kemudian. Gejala awal yang umum adalah demam tinggi, yang seringkali disertai dengan sakit kepala, menggigil, nyeri otot, dan rasa lelah.
Mual, muntah, dan diare juga bisa terjadi pada pengidap malaria. Selain itu, nyeri dada, gangguan pernapasan, dan batuk adalah gejala lain yang bisa muncul. Anemia dan penyakit kuning menandakan bahwa malaria telah berkembang menjadi kondisi yang cukup parah jika tidak ditangani dengan baik.
2. Demam Berdarah
Gejala demam berdarah mirip dengan malaria, terutama dalam hal demam tinggi. Namun, demam berdarah memiliki tiga fase gejala yang berbeda:
- Fase Pertama: Gejala muncul sekitar 5 hingga 7 hari setelah terinfeksi, dengan demam yang berlangsung selama 2 hingga 7 hari. Demam ini disertai dengan nyeri otot dan sendi, rasa tidak nyaman di belakang mata, nyeri perut, dan sakit kepala.
- Fase Kedua: Dikenal sebagai fase kritis, fase ini terjadi 24 hingga 48 jam setelah infeksi. Meskipun demam mungkin turun, gejala lain seperti bintik merah, perdarahan pada gusi, atau mimisan bisa muncul, menandakan kebocoran plasma darah dan tanda perdarahan pada kulit dan organ lainnya.
- Fase Ketiga: Fase ini adalah fase pemulihan, di mana kondisi pasien demam berdarah akan mulai membaik secara bertahap.
Langkah Pencegahan
Meskipun Anopheles sering ditemukan di tempat-tempat yang bersih, upaya menjaga kebersihan lingkungan tetap menjadi kunci pencegahan. Menutup tempat penampungan air dan membersihkan lingkungan secara rutin sangat dianjurkan agar nyamuk tidak dapat berkembang biak di sekitar rumah.
BACA JUGA: Ciri Spesifik Nyamuk Anopheles Penyebab Malaria
Pengetahuan mengenai perbedaan penyakit malaria dan DBD, dapat memberikan kewaspadaan terhada diri Anda, dan lebih mudah untuk mengambil lang-langkah yang tepat sebagai bentuk pencegahan kedua penyakit tersebut.
(Virdiya/Budis)