Site icon Teropong Media

Jangan Asal Pakai! Ini Sejarah di Balik Pakaian Adat Betawi

Adat Betawi

(istockphoto)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pakaian adat merupakan cerminan budaya dan identitas suatu kelompok masyarakat. Di Indonesia, setiap daerah memiliki pakaian adat masing-masing, termasuk Betawi.

Teropongmedia.id kali ini akan membahas sejarah, jenis, dan contoh pakaian adat Betawi yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.

Sejarah Singkat Pakaian Adat Betawi

Masyarakat Jakarta telah mengenal pakaian adat sejak abad ke-XV. Pakaian adat Betawi dipengaruhi oleh budaya di sekitarnya, seperti Sunda, Jawa, Cina, dan Melayu.

Salah satu ciri khas pakaian adat Betawi adalah sentuhan islami, seperti meniru pakaian haji atau menggunakan atribut seperti peci dan sarung. Pengaruh Islam juga terlihat dalam budaya kesenian dan tingkah laku sehari-hari masyarakat Betawi.

Jenis Pakaian Adat Betawi

Pakaian adat Betawi dibedakan menjadi tiga jenis:

1. Pakaian Sehari-hari

Digunakan untuk aktivitas sehari-hari di rumah dan lingkungan sekitar.

2. Pakaian Resmi

Digunakan untuk upacara adat seperti pernikahan dan pengangkatan kepala adat.

3. Pakaian Khusus

Pakaian yang digunakan untuk acara-acara tertentu.

Contoh Pakaian Adat Betawi

Berikut adalah beberapa contoh pakaian adat Betawi:

1. Kebaya Encim

Pakaian perempuan Betawi yang terinspirasi dari budaya Tionghoa. Kebaya encim memiliki ciri khas bordiran bunga pada bagian bawah kebaya dan pergelangan tangan.

Biasanya dipadukan dengan sarung atau kain bermotif. Kebaya encim melambangkan kehormatan dan keanggunan perempuan Betawi.

2. Pangsi Betawi

Pakaian laki-laki Betawi yang identik dengan baju tikim dan celana pangsi. Pangsi Betawi memiliki kerah berbentuk huruf “O” dan biasanya dibuat longgar. Atribut yang melengkapi pangsi Betawi adalah ikat pinggang besar, sarung di leher, dan peci.

Pangsi Betawi memiliki tiga warna: merah (untuk pendekar), krem atau putih (untuk pemuka agama), dan hitam (untuk centeng).

3. Baju Sadaria

Pakaian laki-laki Betawi yang terdiri dari baju koko atau baju taqwa dengan kerah shanghai. Baju sadaria biasanya berwarna putih dengan lengan panjang dan dipadukan dengan celana panjang polos atau bermotif.

Atribut yang melengkapi baju sadaria adalah peci hitam dan sarung yang dilipat (cukin) di leher.

4. Ujung Serong

Pakaian laki-laki Betawi yang digunakan oleh bangsawan. Terdiri dari jas tutup berwarna gelap (biasanya hitam), kemeja putih, celana pantalon, dan kain batik yang dililitkan di pinggang sampai paha.

Kain batik yang dililitkan secara serong dengan panjang sekitar 8 cm menjadi ciri khas pakaian ini. Atribut tambahannya adalah arloji emas dan peci senada.

BACA JUGA : Mengenal Pakaian Adat Sumatera Barat: Bundo Kanduang dan Penghulu

5. Pakaian Pengantin Betawi

Pakaian adat yang memadukan budaya China, India, Eropa, dan Arab. Terdiri dari dua dandanan:

Pakaian Betawi merupakan warisan budaya yang kaya dan menarik. Melalui pakaian adat ini, dapat memahami sejarah, nilai, dan identitas masyarakat Betawi.

 

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Exit mobile version