Jadi Perbincangan Publik, Apa itu Amnesti untuk Narapidana?

Amnesti narapidana
Ilustrasi. (Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah berencana akan memberikan amnesti kepada 19 ribu narapidana. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan ini sebelum Hari Raya Idulfitri.

“Saya ingin menyampaikan data awal terkait jumlah penerima amnesti tahap pertama yang telah disusun bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), yakni sekitar 44 ribu orang,” ujar Supratman.

Apa Itu Amnesti dan Bagaimana Ketentuannya?

Amnesti merupakan bentuk pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh Presiden kepada individu atau kelompok yang telah melakukan tindak pidana tertentu. Jika diberikan secara luas kepada banyak orang, kebijakan ini disebut sebagai amnesti umum.

Dasar hukum pemberian amnesti diatur dalam Pasal 14 Ayat (1) UUD 1945 (Amandemen Pertama) dan diperjelas melalui Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1954 tentang Amnesti dan Abolisi.

Menurut undang-undang tersebut, pemberian amnesti menghapus seluruh akibat hukum pidana bagi penerima amnesti. Sedangkan abolisi membatalkan proses penuntutan bagi orang-orang yang ditetapkan menerima penghapusan hukuman ini.

Keputusan Presiden dalam pemberian amnesti mempertimbangkan saran dari Mahkamah Agung (MA) serta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, amnesti juga bisa diberikan tanpa melalui pengajuan permohonan terlebih dahulu.

Sejarah Pemberian Amnesti di Indonesia

Praktik pemberian amnesti di Indonesia telah berlangsung sejak era Presiden Sukarno. Pada tahun 1959, ia menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 303, diikuti dengan Keppres Nomor 449 Tahun 1961 yang ditujukan kepada individu yang terlibat dalam pemberontakan.

Presiden Soeharto juga mengeluarkan kebijakan serupa melalui Keppres Nomor 63 Tahun 1977, dengan memberikan amnesti umum dan abolisi bagi pengikut gerakan Fretilin di Timor Timur, baik yang berada di dalam maupun luar negeri.

Pada era B.J. Habibie, pemerintah kembali memberikan amnesti dan abolisi melalui Keppres Nomor 80 Tahun 1998. Selain itu, Habibie juga membebaskan tahanan politik Papua melalui Keppres Nomor 123 Tahun 1998.

Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melanjutkan kebijakan ini dengan memberikan amnesti bagi aktivis pro-demokrasi dan tahanan politik dari Partai Rakyat Demokratik (PRD), termasuk Budiman Sudjatmiko, dalam peringatan Hari HAM Internasional pada 10 Desember 1999, melalui Keppres Nomor 159 Tahun 1999.

BACA JUGA: 19 Ribu Napi Bakal Diberi Amnesti, Diumumkan Sebelum Lebaran

Rencana pemberian amnesti kepada 19 ribu narapidana oleh pemerintah menjadi sorotan publik. Bagiamana menurutmu?

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Wamenaker Immanuel Ebenezer
Wamenaker Immanuel Ebenezer Klarifikasi Pernyataannya Soal #KaburAjaDulu
lahan gratis IKN-1
Negara Sahabat Dapat Lahan Gratis di IKN, Ini Penjelasan Basuki
The Spider Kids 2025
The Spider Kids 2025, EIGER Gelar Kompetisi Panjat Tebing Usia Dini Serentak di Empat Kota
pdip hasto
Jawaban Tegas PDIP Soal Pengganti Hasto
kosmetik ilegal
Daftar Kosmetik Ilegal yang Ditarik BPOM RI, Banyak Dijual Online!
Berita Lainnya

1

Pasca Tewasnya Siswa SMK saat Pertunjukan Teater, IA ISBI KBB Siap Berikan Pendampingan

2

Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

3

Siswa SMK Tewas saat Pentas Seni Sekolah di KBB, Ada Tusukan di Perut!

4

Kontroversi "Bayar Bayar Bayar", Siapa yang Tentukan Batasan Kebebasan Seni?

5

Truk Pengangkut ATK dan Kasur Alami Kecelakaan di KM 91-92 Tol Cipularang
Headline
Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United Selain Yalla Shoot
Tragedi Longsor TPA Leuwigajah jadi Bahan Refleksi Perbaiki Tata Kelola Sampah
Hanif Faisol: Tragedi Longsor TPA Leuwigajah jadi Bahan Refleksi Perbaiki Tata Kelola Sampah
Vokalis Sukatani
Vokalis Sukatani Novi Dipecat dari Profesi Guru, Gegara "Bayar Bayar Bayar"?
Pabrik Sanken Tutup PHK
Presiden KSPI: Pabrik Sanken Tutup, Alarm Ancaman PHK Besar-besaran

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.