BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Fakultas Pertanian Universitas Jambi (UNJA) menggelar workshop pembuatan sabun padat transparan berbahan dasar limbah kelapa sawit, bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian UNJA, Dr. Forst. Bambang Irawan, SP, M.Si., IPU., serta Ketua Penyelenggara Dr. Nuning Setyowati, SP, M.Si. Sebagai narasumber utama, panitia menghadirkan Dr. apt. Uce Lestari, S.Farm, M.Farm., yang memaparkan inovasi pemanfaatan limbah sawit menjadi produk bernilai tinggi.
Dr. Nuning menyampaikan Jambi, sebagai salah satu daerah dengan perkebunan kelapa sawit yang luas, memiliki potensi besar dalam pengolahan limbah sawit menjadi produk inovatif yang memiliki daya jual.
“Dengan memanfaatkan limbah sawit, seperti cangkang dan bagian lainnya, menjadi produk bernilai ekonomi, kita bisa membuka peluang usaha baru dan menjadikannya produk unggulan khas daerah,” ujarnya.
Dalam sesi materi, Dr. Uce Lestari mengungkapkan bahwa cangkang sawit berkualitas rendah masih banyak menumpuk di sekitar pabrik dan belum termanfaatkan secara optimal. Padahal, menurutnya, cangkang berkualitas tinggi telah banyak diekspor sebagai sumber energi, sementara cangkang berkualitas rendah masih menjadi tantangan bagi industri sawit.
Melalui riset yang dilakukan sejak 2016 hingga 2021, Dr. Uce berhasil mengembangkan inovasi dengan mengolah limbah cangkang sawit menjadi arang aktif, yang kemudian digunakan sebagai bahan baku sabun padat transparan berbasis arang aktif.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Uce juga memberikan pelatihan langsung kepada para mahasiswa mengenai proses pembuatan sabun dari arang aktif cangkang sawit. Ia berharap, pelatihan ini dapat mendorong mahasiswa untuk berinovasi dan berwirausaha dengan memanfaatkan potensi limbah sawit secara maksimal.
Baca Juga:
UI Kembangkan Inovasi Limbah Plastik Jadi Teknologi Penangkap CO2
Ubah Limbah Jadi Solusi, Mahasiswa UNAIR Raih Emas di Ajang Inovasi Dunia
“Semoga ilmu ini tidak hanya bermanfaat secara akademik, tetapi juga dapat membuka peluang usaha dengan mengolah berbagai limbah sawit seperti bunga, pelepah, minyak mentah, lidi, hingga tandan kosong menjadi produk bernilai jual tinggi,” tutupnya.
(Virdiya/Budis)