HALMAHERA,TM.id: Industri pengolahan dan pertambangan di Maluku Utara semakin masif. Hal itu semakin baik diikuti meroketnya perekonomian di Malut dan diklaim tertinggi di dunia oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski di sisi lain belum berdampak signifikan pada beberapa sektor, namun pada November 2022 Malut menjadi wilayah dengan inflasi terendah dibanding 90 kota yang dipantau Badan Pusat Statistik (BPS).
Demikian disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS Setianto. Dia mengatakan bahwa inflasi di Kota Ternate berada di angka 3,26 persen pada November.
“Ini menjadi inflasi terendah dari 90 kota yang kami amati,” kata Setanto seperti dilansir cnn indonesia.
Inflasi di Ternate disebabkan oleh kenaikan berbagai harga komoditas seperti, tarif angkutan udara dengan andil 1,21 persen, bensin andil 0,66 persen, bawang merah andilnya 0,39 persen, dan bahan bakar rumah tangga memberikan andil 0,21 persen.
BACA JUGA: Pihak Inilah yang Menjaga Stabilitas Ekonomi Pada Saat Indonesia Dilanda Pandemi
Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di Malut berada di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden meminta seluruh pihak bisa menjaga situasi agar tetap kondusif di setiap kabupaten/kota maupun provinsi.
“Dengan adanya industri tambang di sini yang sudah masuk dari mentah ke smelter, pertumbuhan ekonomi pasti akan berada di atas rata-rata nasional, saya pastikan itu,” kata Jokowi seperti dilansir dari kominfo.go.id.
“Ini yang harus terus dijaga, kondusifitas setiap kabupaten, kota maupun provinsi, karena di sini menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Saya belum membandingkan dengan provinsi lain,” kata dia menambahkan.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) Agustus 2022, perekonomian Provinsi Maluku Utara pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 27,74 persen year-on-year (yoy). Malut juga menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia periode triwulan II 2002 disusul Papua dan Sulawesi Tengah.
Jokowi optimistis pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Halmahera Barat berada di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari geliat ekonomi masyarakat di pasar-pasar tradisional, seperti di Pasar Rakyat Jailolo yang dikunjunginya.
“Tapi saya belum cek ke BI pertumbuhan ekonominya seperti apa untuk Halmahera Barat. Tetapi kalau melihat daerah di pasar seperti ini, ya saya kira hampir mirip-mirip sama, rata-rata ya tapi pasti di atas (persentase) nasional,” kata Jokowi.
(LIN)