BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menilai, agar tidak ada lagi kecelakaan maut seperti yang dialami oleh rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, penting untuk meningkatkan standar keselamatan kendaraan yang digunakan dalam study tour sekolah.
Sandiaga juga menuliskan dalam cuitannya di akun X pada Selasa (14/5/2024), bahwa fokus utama dari kecelakan tersebut bukan terletak pada aktivitas study tournya, melainkan pada pemilihan bus atau kendaraan yang digunakan.
“Dari musibah kecelakaan yang terjadi di Ciater, kita jadikan ini pelajaran bahwa bukan study tour-nya yang harus diperketat, melainkan kelayakan kendaraan, fasilitas, dan sumber daya manusianya,” tulis Sandi melalui unggahannya di akun X @sandiuno, seperti dikutip Teropongmedia, Rabu (15/5/2024).
Dalam keterangannya, menparekraf itu juga mengimbau agar sekolah lebih teliti dalam memilih bus untuk kegiatan study tour.
“Saya imbau kepada instansi atau organisasi yang akan mengadakan study tour. pastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi layak dan sesuai dengan peraturan pemerintah,” imbuhnya.
Peristiwa maut yang di alami rombongan SMK Lingga Kencana Depok tersebut melibatkan lima kendaraan, termasuk bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD-7524-OG, sebuah mobil Daihatsu Feroza di jalur Subang menuju Bandung, serta tiga sepeda motor.
BACA JUGA: Kronologi Kecelakaan Bus Wisata SMK Depok di Ciater
Kecelakaan tersebut merenggut nyawa sebanyak 11 orang. Yang dimana korban tewas tersebut meliputi sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok, satu guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor yang merupakan penduduk Subang.
Dalam kejadian ini, setelah polisi mengumpulkan sejumlah bukti yang cukup, polisi menetapkan sopir bus Putera Fajar, Sadira sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat.
(Vini/Aak)