BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Ketegangan antara Iran dan Israel kini berimbas ke ranah domestik di Eropa. Keluarga-keluarga di Inggris kini dianjurkan untuk menyiapkan “survival kit” atau perlengkapan darurat yang mampu menopang kehidupan selama sedikitnya tiga hari, sebagai bentuk antisipasi jika Perang Dunia III benar-benar pecah.
Imbauan ini sebenarnya bukan hal baru. Pada April 2025 lalu, Uni Eropa telah mengeluarkan seruan serupa kepada lebih dari 450 juta penduduknya, menyusul meningkatnya tensi antarnegara yang dinilai dapat memicu konflik besar. Kini, setelah ketegangan antara Iran dan Israel kian membara, bahkan hingga aksi saling serang, imbauan itu kembali ramai diperbincangkan publik.
Baca Juga:
Soroti Perang Israel-Iran, SBY Sebut Nasib Ada di Tangan 5 Orang Strong Men!
Soroti Perang Israel-Iran, SBY Sebut Nasib Ada di Tangan 5 Orang Strong Men!
Perhatian publik pun tertuju pada unggahan lama akun Instagram media Inggris, The Mirror, @dailymirror, yang pada 9 April 2025 membagikan informasi tentang isi perlengkapan darurat yang dianjurkan. Daftar tersebut meliputi makanan siap saji yang tahan lama, senter, korek api, dokumen identitas, pisau lipat multifungsi seperti pisau lipat (Swiss Army Knife), hingga air minum dalam kemasan setidaknya tiga liter per orang per hari.
Selain perlengkapan dasar, beberapa item tambahan juga sangat disarankan untuk dimasukkan dalam survival kit pribadi, yaitu:
- Uang tunai pecahan kecil dan koin
- Power bank atau baterai eksternal
- Kotak P3K
- Pakaian hangat
- Barang-barang sanitasi seperti sabun dan tisu basah
- Peluit untuk menarik perhatian
- Masker debu untuk perlindungan pernapasan
Meski terdengar menyeramkan, tujuan utama dari imbauan ini adalah mendorong kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat sipil, bukan untuk menciptakan kepanikan. Dengan kesiapan individu yang lebih baik, risiko dari dampak bencana atau konflik besar bisa diminimalkan.
Bagi masyarakat Indonesia, langkah ini bisa menjadi pengingat bahwa kesiapan menghadapi keadaan darurat adalah hal penting. Tidak hanya dalam konteks perang, tapi juga bencana alam atau krisis lainnya. (_usamah kustiawan)