Hoaks Ancaman Serius Pemilu di Era Digital, Ini Kata Bawaslu

Penulis: Budi

Pencegahan berita hoaks jelang pemilu 2024. (Foto: ilustrasi)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Pemilihan umum (Pemilu) merupakan pilar utama demokrasi dalam negara. Namun, dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, muncul pula tantangan baru yang perlu diatasi dalam menjaga integritas dan kredibilitas proses pemilu tersebut.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengungkapkan, salah satu tantangan serius yang dihadapi adalah berita bohong atau hoaks.

“Hoaks atau berita bohong merupakan variabel titik rawan dalam pemilu dan pemilihan yang sifatnya tidak terhindarkan di masa digitalisasi dewasa ini,” kata Bagja melalui kanal YouTube Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia, Sabtu (12/8/2023).

Menurut ia, hoaks bukan hanya sekadar informasi palsu, tetapi juga dapat memiliki dampak yang sangat merusak pada proses demokrasi dan stabilitas masyarakat.

Dampak utama dari hoaks adalah munculnya polarisasi di tengah masyarakat. sSebagai contohnya pada Pemilu 2019 yang lalu, di mana berita bohong memicu perpecahan dan perbedaan pandangan di antara warga negara.

Selain itu, hoaks yang tidak ditangani dengan baik dapat merusak kredibilitas dan integritas penyelenggaraan pemilu. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas pemilu secara keseluruhan dan mengganggu rasionalitas pemilih.

BACA JUGA: Polda Kalsel Tingkatkan Patroli Siber Jelang Pemilu Serentak 2024

Tantangan Hoaks di Era Digital

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tercatat bahwa jumlah isu hoaks mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada rentang waktu Agustus 2018 hingga April 2022, terdapat 9.814 temuan isu hoaks dari berbagai kategori.

Pemilu 2019 menjadi salah satu momen puncak, dengan 922 isu hoaks terdeteksi. Pada Pilkada 2020, ditemukan 65 isu hoaks yang tersebar.

Hoaks juga memiliki potensi untuk menimbulkan konflik sosial, ujaran kebencian, propaganda, dan memperbesar disintegrasi nasional. Tidak hanya itu, hoaks juga dapat membentuk citra pemilihan yang buruk di berbagai tingkatan, mengganggu proses demokrasi yang seharusnya bermartabat.

Upaya Mengatasi Tantangan Hoaks

Bagja menyampaikan bahwa mengatasi tantangan hoaks dalam pemilu bukanlah hal yang mudah, tetapi tetap harus dilakukan secara tegas dan strategis. Salah satu langkah penting adalah peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat. Dengan pemahaman yang baik tentang cara memilah informasi, masyarakat akan lebih cermat dalam menilai kebenaran suatu berita.

Selain itu, kerjasama lintas lembaga dan pemangku kepentingan juga menjadi kunci. Kolaborasi antara Bawaslu, pemerintah, lembaga media, dan organisasi masyarakat sipil sangat diperlukan untuk menghasilkan strategi pencegahan dan penanggulangan hoaks yang efektif.

Perlunya Regulasi yang Tepat

Regulasi yang tepat dan kuat juga perlu diterapkan untuk menangani hoaks. Bagja menyoroti perlunya mengkaji ulang peraturan-peraturan terkait dengan penyebaran berita palsu dan hukuman yang diberikan. Selain itu, langkah hukum terhadap pelaku penyebaran hoaks juga perlu ditingkatkan agar ada efek jera yang nyata.

Tantangan Lain dalam Pemilu Serentak 2024

Selain hoaks, Bagja juga menyinggung tantangan lain yang dihadapi dalam pemilu serentak 2024. Politisasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan), politik uang, dan penyalahgunaan anggaran menjadi titik rawan lainnya. Pelanggaran netralitas ASN, TNI/Polri, dan kepala desa juga menjadi isu penting.

Tantangan lain meliputi masalah data dan pemutakhiran data pemilih, kompleksitas pemungutan dan penghitungan suara, hingga pengawasan pada pemekaran daerah otonomi baru (DOB) yang memerlukan rekrutmen dan penyesuaian regulasi.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nostalgia Menjadi Strategi, Persib Kenalkan Pemain Baru Lewat Kartu Pos
Nostalgia Menjadi Strategi, Persib Kenalkan Pemain Baru Lewat Kartu Pos
Gelandang Muda Persib Bandung Gabung Persijap Jepara, Adhitia: Butuh Kesempatan Lebih Banyak 
Gelandang Muda Persib Bandung Gabung Persijap Jepara, Adhitia: Butuh Kesempatan Lebih Banyak 
Balita tewas
Tragis! Balita di Ngawi Tewas Diduga Minum Cairan Oli Bekas Tercampur Bensin
Rahmad Darmawan
Rahmad Darmawan Minta Semua Pemain Liga Indonesia All Star Tampil Maksimal di Piala Presiden 2025
hasto sidang tuntutan
Hasto Hadapi Sidang Tuntutan Hari Ini
Berita Lainnya

1

Cek! Kisi-kisi Ujian Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Gold's Gym Mendadak Tutup Hampir Seluruh Cabang, Member Tuntut Refund Rp4,4 Miliar!

4

Pay Per View Byon Combat: Meninjau Salah Satu Konsep Bisnis Heart dan Hub Combat Sport Asia 

5

12.707 Pendaftar! Beasiswa Aperti BUMN Buka Jalan bagi Mahasiswa Berprestasi Seluruh Indonesia
Headline
Teras Cihampelas Terancam Dibongkar
Teras Cihampelas Terancam Dibongkar
Alami Kebocoran Ruang Mesin, KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Alami Kebocoran Ruang Mesin, KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Lanjutkan Tradisi Promosi, 12 Pemain Muda Menuju Tim Utama Persija
Lanjutkan Tradisi Promosi, 12 Pemain Muda Menuju Tim Utama Persija
Persib Sukses Datangkan Bek Tengah Jebolan Argentinos Juniors 
Persib Sukses Datangkan Bek Tengah Jebolan Argentinos Juniors 

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.