BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Harga emas dunia anjlok dari level tertinggi lantaran Dolar Amerika Serikat (AS) dan Treasury menguat setelah cetakan inflasi yang lebih kuat dari perkirakan akan melunakkan ekspektasi dari pemotongan tarif awal AS.
Indeks Dolar AS naik 0,5% dan hasil Treasury AS melonjak setelah data, membuat bullion tidak menghasilkan ketertarikan.
Departemen Tenaga Kerja mencatat, indeks harga konsumen naik 0,4% setiap bulan di bulan Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong menyebut, Harga emas tersandung dengan data CPI yang lebih kuat dari yang diperkirakan berkontribusi terhadap harapan kemudian dan lebih sedikit pemotongan oleh Fed.
BACA JUGA: bank bjb Luncurkan Program Loyalty Customer Transfer Valas, Bertabur Hadiah!
“Namun, mari kita tunggu dan lihat; Karena emas telah tangguh dalam menghadapi data yang kuat selama menjalankan yang luar biasa ini, ” kata Wong.
Meskipun dikenal sebagai lindung nilai inflasi, daya tarik Bullion cenderung memudar di lingkungan suku bunga yang meningkat. Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi USD 2.365,09 pada hari Selasa.
(Dist)