Gegara Resesi, Harga Emas Dunia Bisa Tembus USD 3.000 di 2025!

Penulis: distopia

harga emas dunia emas antam ilegal
Ilustrasi. (pixabay)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Harga emas dunia diperkirakan bisa melonjak hingga USD 3.000 per ounce, dalam 12 hingga 18 bulan mendatang, tergantung pada salah satu dari tiga kemungkinan katalis.

Kepala komoditas Citi di Amerika Utara, Aakash Doshi mengatakan, harga emas dunia yang saat ini diperdagangkan pada USD 2.016, dapat melonjak sekitar 50 persen.

Lonjakan tersebut, kata dia, bisa terjadi jika bank sentral secara tajam meningkatkan pembelian logam kuning, atau jika terjadi resesi global yang parah.

“Jalur yang paling mungkin terjadi menuju USD 3.000/oz emas adalah akselerasi cepat dari tren yang ada namun pergerakannya lambat: de-dolarisasi di seluruh bank sentral Negara Berkembang yang pada gilirannya menyebabkan krisis kepercayaan terhadap dolar AS,” tulis analis, melansir CNBC International, Selasa (20/2/2024).

Doshi menyebut, Hal ini dapat melipatgandakan pembelian emas bank sentral, mendorong konsumsi perhiasan sebagai pendorong terbesar permintaan emas.

Citi mencatat, pembelian emas oleh bank sentral telah meningkat ke tingkat rekor dalam beberapa tahun terakhir, seiring upaya mereka untuk mendiversifikasi cadangan dan mengurangi risiko kredit.

Bank sentral China dan Rusia sejauh ini memimpin pembelian emas, sementara India, Turki, dan Brasil juga meningkatkan pembelian emas batangan.

BACA JUGA: Sempat Koreksi, Pakar Ungkap Laju Sentimen Pasar Kripto 

Laporan Dewan Emas Dunia pada Januari 2024 menunjukkan, bank-bank sentral dunia telah mempertahankan lebih dari 1.000 ton pembelian emas bersih selama dua tahun berturut-turut.

“Jika jumlahnya meningkat dua kali lipat dengan sangat cepat menjadi 2.000 ton, kami pikir itu akan menjadi sangat bullish bagi emas,” beber Doshi.

Skenario Resesi

Dalam skenario resesi global, yang dapat mendorong harga emas hingga USD 3.000 mampu mendorong Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunganya dengan cepat.

“Itu berarti remnya telah dikurangi, bukan menjadi 3 persen tetapi menjadi 1 persen atau lebih rendah, itu akan membawa harga emas ke USD 3.000,” kata Doshi, seraya mencatat bahwa ini adalah skenario dengan probabilitas rendah.

Sebagai informasi, harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga.

Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset pendapatan tetap seperti obligasi, yang akan menghasilkan imbal hasil yang lebih lemah dalam kondisi suku bunga rendah.

Saat ini, suku bunga acuan The Fed berada di antara 5,25 persen dan 5,5 persen sejak Juli 2023, tertinggi sejak Januari 2001 ketika melonjak menjadi 6 persen setelah pecahnya gelembung dot-com.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Perubahan-logo-Google-yang-lama-vs-logo-baru-554695605
Google Ganti Ikon ‘G’ Setelah 10 Tahun, Strategi Branding Baru di Era AI?
oppo-enco-clip-4
OPPO Rilis Enco Clip, TWS Open-Ear Stylish dengan Baterai Tahan 42 Jam
Tradisi Apitan
Jelang Idul Adha Warga Jawa Tengah Lakukan Tradisi Apitan
Kopdes Merah Putih
CEK FAKTA: Link Lowongan Kerja Koperasi Desa Merah Putih
Bawa Alat Karaoke ke Rumah Sakit
Viral! Keluarga Pasien Bawa Alat Karaoke ke Rumah Sakit Bikin Warganet Gaduh
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Kunci Jawaban Perbedaan Gambar di Event Naruto x MLBB

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Link Live Streaming Crystal Palace vs Manchester City Final FA Cup 2024/25 Selain Yalla Shoot
Headline
Menkes Sebut Gaji Rp15 Juta Lebih Pintar dan Sehat Dibanding Gaji Rp5 Juta?
Menkes Sebut Gaji Rp15 Juta Lebih Pintar dan Sehat Dibanding Gaji Rp5 Juta?
Fakta Kecelakaan Maut Minibus Wisatawan di Tawangmangu Akibatkan 5 Orang Tewas
Fakta Kecelakaan Maut Minibus Wisatawan di Tawangmangu, Akibatkan 5 Orang Tewas
Banjir Majalengka Akibatkan 5 Desa di 3 Kecamatan Terendam
Banjir Majalengka Akibatkan 5 Desa di 3 Kecamatan Terendam
Gapura Panca Waluya
Dedi Mulyadi Santai Tanggapi Walk Out PDIP di Sidang Paripurna

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.