Fokus Tangani Covid-19, Kasus Campak di RI Malah Meningkat

Penulis: distopia

[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengakui bahwa kenaikan kasus campak merupakan dampak fokus tenaga kesehatan untuk penanganan pandemi COVID-19.

Diketahui, kenaikan kasus campak hingga menimbulkan kategori kejadian luar biasa (KLB) di sejumlah provinsi.

Menkes menyebut, pada 2022 lalu tercatat lebih dari 3.200 kasus campak di seluruh Indonesia. Angka itu mengalami lonjakan tinggi dibandingkan kisaran 100-200 kasus per tahun.

“Kalau ditanya kenapa, sama seperti polio. Karena kita sibuk semua vaksinasi COVID-19, vaksinasi yang lain ketinggalan,” kata Budi di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

BACA JUGA: Jokowi Akui Kesulitan Terapkan Kebijakan Tangani Pandemi

Menyebut, pihaknya sudah mulai mengejar pemulihan keberlangsungan vaksinasi umum seperti polio dan campak sejak Juli 2022 melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) serta Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).

“Juli-Agustus ada program BIAN sama BIAS. Jadi campak memang naiknya tinggi, tapi bulan September-Oktober sudah mulai turun,” ujarnya.

Menkes berharap dengan pemulihan program vaksinasi umum tersebut dapat membuat laju kasus campak bisa segera terkendali kembali.

“Kalau kemarin ada 14 provinsi yang masuk kategori KLB, artinya masing-masing provinsi dalam waktu dekat ada dua yang positif. Nah sekarang udah turun ke empat kabupaten/kota. Harusnya mudah-mudahan bisa terkendali,” kata Budi.

Dia mengatakan, Papua dan Sulawesi menjadi daerah krusial yang mengalami laju kenaikan kasus campak, sehingga ia mendorong untuk segera digalakkan kembali program vaksinasi umum.

“Sekarang kalau yang saya lihat itu masih ada di daerah Papua sama Sulawesi. Jadi itu vaksinasi sudah ada MR, itu yang harus didorong,” katanya.

Di sisi lain, Menkes meminta masyarakat tidak dilanda kepanikan atas lonjakan kasus itu dan mengingatkan agar lekas memenuhi vaksinasi umum bagi anak.

“Campak rubella itu tidak seperti COVID-19, tidak mematikan. Dia merah-merah. Yang penting adalah vaksinasi yang diberikan. Obat sudah ada, vaksinasi sudah ada. Jadi yang penting vaksinasi aja buat anak-anak,” kata Menkes.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan KLB penyakit campak dari 31 provinsi di Indonesia hingga Desember 2022.

Berdasarkan laporan itu, tercatat ada 3.341 kasus campak yang tersebar di 223 kabupaten/kota pada 2022.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Raffi Ahmad
Raffi Ahmad Jajal Taksi Terbang tanpa Supir di Jakarta
hasto suap
Hasto Ngaku Murka saat Tahu Saiful Minta Uang pada Harun hingga Beri Teguran Keras
Garena
Garena Umumkan Kolaborasi Free Fire x Squid Game, Ini Bocorannya
Paula Verhoeven
Hak Asuh Jatuh ke Baim Wong, Begini Reaksi Paula Verhoeven
Konser Jin BTS
Link Live Streaming Konser Jin BTS di Osaka, Bisa Nonton di Bioskop Indonesia Selain Weverse
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

3

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

4

Gugat Balik Rp105 Miliar, Ridwan Kamil Tempuh Jalur Hukum Lawan Lisa Mariana

5

Satgas PASTI Daerah Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan dan Penawaran Investasi Tanpa Izin
Headline
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
longsor cisewu garut
Longsor di Cisewu Garut, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.