Site icon Teropong Media

Finalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Dipulangkan dari Karantina Usai Kibarkan Bendera Israel

Miss Indonesia Papua

Miss Indonesia Papua (instagram/@lambeturah)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID —   Seorang finalis Miss Indonesia 2025 yang berasal dari Papua Pegunungan mendadak dipulangkan dari masa karantina. Keputusan mengejutkan ini muncul setelah beredarnya dugaan bahwa finalis tersebut mengibarkan bendera Israel. Insiden ini memicu beragam reaksi keras dari warganet, terutama di tengah sentimen pro-Palestina yang kuat di Indonesia.

Kabar mengenai pemulangan finalis ini muncul dari akun media sosial @lambeturah, yang mengunggah tangkapan layar sebuah artikel berjudul “Ikut Kibarkan Bendera Israel, Finalis Miss Indonesia 2025 Asal Papua Pegunungan Dipulangkan Dari Karantina”.

Buntut dari hal tersebut Febrian Patawala adalah seorang yang terlibat dalam kegiatan Pemilihan Puteri Anak dan Puteri Remaja Maluku tahun 2022, yang diselenggarakan di Ambon turut berkomentar.

“Aku cuma mau bilang: teman-teman harus tahu konteks dulu sebelum menghakimi. Di papua, khususnya di Pegunungan, dukungan terhadap Israel memang cukup kuat. Itu bukan hal baru, bahkan di banyak komunitas acara besar, bendera Israel sering dibawa dengan penuh keyakinan. Tapi bukan berarti semuanya sepakat. Banyak juga saudara-saudara kami di Papua yang pro-Palestina dan sangat peduli pada kemanusiaan di Gaza. Jangan digeneralisasi ya, setiap orang punya pandangan masing-masing berdasarkan pengalaman dan nilai hidup mereka. Aku sendiri Kristen, tapi aku nggak pro Israel. Aku pro perdamaian dan kemanusiaan. Kita bisa kok beda pandangan, tapi tetap saling menghormati. Mari jadi manusia yang belajar mendengar dan memahami sebelum menghakimi, ” tulis Febrian

Keputusan panitia untuk memulangkan finalis tersebut mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap aturan atau nilai-nilai yang dipegang oleh ajang Miss Indonesia, terutama yang berkaitan dengan isu sensitivitas internasional dan sentimen publik. Banyak netizen yang mendukung keputusan panitia, menganggap tindakan finalis tersebut tidak pantas sebagai representasi Indonesia.

Insiden ini sekali lagi menyoroti betapa cepatnya isu-isu sensitif dapat menyebar dan memicu reaksi di dunia maya, serta bagaimana tindakan individu dapat berimplikasi luas, terutama bagi mereka yang berada di mata publik.

Baca Juga:

Prabowo dan Anwar Ibrahim Dukung Gencatan Senjata Iran Israel

Jenderal Iran Tampil di Publik Usai Dikabarkan Tewas Akibat Bom Israel

Netizen Turut Berkomentar

“Rasainnnn. Respect buat panitia, ” tulis pemilik akun @yaumi***

“ko di pulangkan? harusnya di kirim ke Israel,” tulis @mhmd***

“Pendukung Genosida gak pantas jadi perwakilan Indonesia,” @febriko_koko1

“ngga harus Beragama, cuma perlu rasa kemanusiaan aja untuk TIDAK MENDUKUNG ISRIWILLLLLL, ” tulis @obin***

“keputusan panitianya udah tepat banget sih. Emang bukan tentang agama dan kepercayaannya, tapi tentang ke-ma-nu-si-a-an!,” tulis @auli***

“Setuju sama panitia,” tulis @ciaby***

“masalahnya tuh ngapain dia bela Israel? mau dlm konteks apapun kek aneh banget tiba2 bela Israel, ” tulis akun @zara***

“Kok di pulangkan?? Harusnya dikirim ke Israel,” tulis @del***

(Hafidah Rismayanti/_Usk)

Exit mobile version