Site icon Teropong Media

Ferrari Tak Lagi Sekadar Mengejar Kemenangan, Fokus Beralih ke Fondasi untuk 2026

Kepindahan Hamilton ke Ferarri Dinilai Langkah Tepat

Momen Lewis Hamilton berlatih di lintasan dengan mobil Ferrari F1 pertamanya selama uji coba pramusim di Bahrain minggu lalu (Media Officer F1)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID –Tim Ferrari menyadari bahwa musim 2025 Formula 1 bukan sekadar tentang pertarungan di lintasan, melainkan juga ajang menyiapkan masa depan.

Di tengah dominasi McLaren dan performa fluktuatif Red Bull serta Mercedes, tim asal Maranello tersebut perlahan mengubah fokus dari sekadar mengejar gelar menjadi membangun fondasi solid untuk menghadapi era regulasi baru pada 2026.

Hasil di GP Austria memang belum mencerminkan ambisi besar mereka. Meski Charles Leclerc dan Lewis Hamilton berhasil mengamankan podium ketiga dan keempat, mobil SF-25 masih belum mampu menandingi McLaren dari sisi kecepatan murni.

Lando Norris dan Oscar Piastri tampil dominan di Red Bull Ring, menunjukkan arah pengembangan mobil yang lebih stabil dan efisien.

Baca Juga:

Klasemen Formula 1 2025: Piastri Bertahan di Puncak Dibuntuti Verstappen dan Norris

Namun di balik itu, Ferrari melihat indikasi positif dari pembaruan lantai yang diperkenalkan di Austria. Komponen baru pada diffuser, bodi tengah, dan sisi tepi lantai dirancang untuk meningkatkan konsistensi downforce sebuah aspek penting dalam menjaga kecepatan mobil saat memasuki dan keluar dari tikungan.

“Kami telah bergerak maju. Peningkatannya kecil, tapi terasa. Kami jadi tim tercepat kedua akhir pekan ini, dan itu hal yang menggembirakan,” ujar Hamilton.

Leclerc pun mengamini pernyataan tersebut, seraya menegaskan bahwa timnya belum berhenti dalam mengembangkan solusi teknis untuk sisa musim.

“Pembaruan ini jelas membantu kami naik podium. Masih ada komponen lain yang akan datang, dan kami berharap itu memberi kami dorongan tambahan,” lanjutnya.

Lebih dari sekadar podium, Ferrari mulai menatap tujuan strategis yang lebih besar: proyek mobil 2026, yang akan beroperasi di bawah regulasi teknis dan mesin baru Formula 1.

Dalam hal ini, pengembangan SF-25 tidak hanya berdampak pada performa tahun ini, tetapi juga berfungsi sebagai ladang eksperimen teknologi dan data.

“Menjaga kemampuan simulasi dan pengembangan tetap mutakhir adalah kunci. Kami ingin terus membuat kemajuan tanpa mengorbankan proyek besar kami tahun depan. Itu keseimbangan yang kami kelola sejak awal musim,” tegas wakil prinsipal tim, Jerome d’Ambrosio.

Dengan kondisi suhu lintasan ekstrem di Austria yang menyulitkan Mercedes, dan insiden Max Verstappen yang disalip oleh Kimi Antonelli di awal lomba, Ferrari kini melihat peluang realistis untuk merebut posisi runner-up klasemen konstruktor asal konsistensi performa bisa dijaga.

Meski harapan untuk gelar juara musim ini mungkin telah memudar, Ferrari tak memandang 2025 sebagai musim yang gagal.

Sebaliknya, mereka melihatnya sebagai musim pembuktian visi jangka panjang. Dalam dunia Formula 1, di mana satu musim bisa mengubah segalanya, kesiapan lebih penting daripada sekadar kecepatan sesaat.

(Budis)

Exit mobile version